Cianjur (ANTARA) - Kantor Bulog Cianjur, Jawa Barat, menjamin ketersediaan stok beras sebesar 20 ribu ton dapat memenuhi kebutuhan masyarakat di tiga wilayah pendistribusian Kabupaten Cianjur, Kabupaten Sukabumi dan Kota Sukabumi hingga akhir tahun.
Kepala Bulog Cianjur Yanto Nurdianto di Cianjur Rabu, mengatakan stok yang tersedia merupakan hasil serapan gabah petani yang jumlahnya akan terus bertambah seiring panen kedua dan ketiga, sehingga dipastikan stok aman hingga beberapa bulan ke depan.
"Kami juga memastikan kualitas dan distribusi beras sesuai dengan ketentuan pemerintah, sehingga dengan stok yang ada per Juli 2025 mencukupi sebesar 20 ribu ton dan jumlahnya akan bertambah seiring serapan gabah petani pada panen selanjutnya," katanya.
Sedangkan untuk stabilitas harga beras di pasaran, menurut dia, Bulog menggelar sejumlah program mulai dari penyaluran bantuan pangan dan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang sudah berjalan selama Juni-Juli mencapai 8.500 ton.
Ia mengatakan beras SPHP disalurkan melalui tiga jalur utama yakni Gerakan Pasar Murah bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan, Operasi Pasar dilakukan saat harga beras melebihi HET, serta pendistribusian ke pedagang di pasar tradisional dan koperasi.
"Pendistribusian meliputi koperasi desa, koperasi BUMN, hingga koperasi milik TNI AD, di mana harga beras SPHP dijual sesuai HET Rp12.500 per kilogram atau Rp62.500 per 5 kilogram, kami juga meningkatkan pengawasan bersama Satgas Pangan," katanya.
Pendistribusian langsung di bawah pengawasan Satgas Pangan Cianjur yang, menurut dia, dilakukan untuk memotong rantai pendistribusian agar harga tetap terkendali dan stabil, termasuk mengantisipasi beredarnya karung-karung beras SPHP yang dijual bebas.
