Antarajabar.com - Pemerintah Kota Bandung terus berupaya untuk mengantisipasi lonjakan harga dari dua komoditi, yakni daging sapi dan daging ayam, menjelang bulan Ramadhan, dengan berkoordinasi bersama pengusaha daging.
"Salahsatu usaha kami mengumpulkan para pelaku usaha atau feedlot pemasok sapi potong ke Kota Bandung," ujar Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Bandung Elly Wasliah di Balai Kota Bandung, Selasa.
Elly menuturkan, dua komoditi tersebut sering mengalami kenaikan harga yang sangat signifikan dibanding dengan komoditas lainnya. Hal itu dipengaruhi oleh meningkatnya permintaan konsumen saat akan memasuki bulan puasa.
"Karena mungkin masyarakat Kota Bandung yang tadinya daging sapi dan ayam ini kurang diprioritaskan dalam menu makan tapi menjelang ramadhan untuk munggahan semacam menu jadi wajib ada," kata dia.
Kata dia, pengusaha daging biasanya hanya memotong 100 ekor perhari, namun jelang bulan puasa kenaikannya bisa mencapai 400 persen atau 400 ekor perhari.
"Ini menunjukan masyarakat Kota Bandung daging ayam dan sapi ini menjadi menu utama untuk munggahan," katanya.
Saat ini untuk harga daging sapi berkisar Rp.120 ribu perkilonya, sementara untuk daging sapi rata-rata Rp.32.000 perkilo. Menurutnya, kedua harga itu masih berada dalam kondisi relatif stabil.
Lanjut dia, jika kedua harga daging tersebut mengalami lonjakan hingga melebihi 20 persen dari harga saat ini, maka pihaknya bersama dinas terkait akan melakukan operasi pasar murah (OPM).
"Tapi dipandang oleh kami relatif stabil. Tapi mudah-mudahan komoditas pangan strategis ini mudah-mudahan tidak ada kenaikan harga yang tidak wajar," katanya.
Pemkot Bandung Antisipasi Lonjakan Harga Daging
Selasa, 9 Mei 2017 14:30 WIB