Bandung (ANTARA) -
Plastik kemasan makanan, kantong belanja sekali pakai dan botol minuman plastik masih menjadi bagian tak terpisahkan dari keseharian. Tanpa disadari, kebiasaan ini menyumbang tumpukan sampah yang terus meningkat setiap harinya.
Gaya hidup minim sampah kini mulai dikenal sebagai salah satu langkah nyata dalam mengurangi dampak lingkungan. Istilah ini merujuk pada upaya individu untuk meminimalkan produksi sampah, khususnya sampah plastik dan kemasan sekali pakai yang sulit terurai.
Banyak yang ingin beralih ke gaya hidup ramah lingkungan, namun belum tahu harus mulai dari mana. Beberapa langkah sederhana berikut dapat menjadi awal perubahan yang bisa diterapkan sehari-hari:
1. Bawa tas belanja sendiri
Mengganti kantong plastik dengan tas kain dapat mengurangi limbah secara signifikan. Tas ini dapat digunakan berulang kali dan mudah dibawa ke mana saja.
2. Gunakan botol minum dan wadah makan pribadi
Kebiasaan membeli minuman atau makanan dengan kemasan sekali pakai dapat dikurangi dengan membawa botol dan kotak makan sendiri. Selain ramah lingkungan, juga lebih hemat dan higienis.
3. Pilih produk minim kemasan
Mengganti sabun cair dalam botol plastik dengan sabun batang merupakan salah satu pilihan. Produk tanpa kemasan atau yang menggunakan kemasan ramah lingkungan kini semakin mudah ditemukan.
4. Belanja di toko curah atau pasar tradisional
Beberapa toko curah memungkinkan pembeli membawa wadah sendiri untuk membeli kebutuhan harian seperti sabun, beras, atau minyak. Pasar tradisional juga cenderung lebih fleksibel terhadap sistem ini.
5. Mulai memilah sampah dari rumah
Pisahkan sampah organik dan anorganik. Sampah organik bisa diolah menjadi kompos, sedangkan sampah anorganik seperti plastik atau kertas dapat didaur ulang atau disalurkan ke bank sampah.
6. Lakukan perlahan sesuai kemampuan
Gaya hidup minim sampah bukan soal seberapa cepat berubah, tapi seberapa konsisten menerapkannya. Setiap kebiasaan kecil yang diubah akan memberikan dampak yang lebih besar di masa depan.
Gaya hidup ini semakin relevan diterapkan di tengah meningkatnya kesadaran akan krisis iklim dan penumpukan sampah. Meski terlihat sederhana, langkah-langkah kecil ini dapat memberi kontribusi nyata bagi lingkungan sekitar.