Antarajabar.com - - Satlantas Polres Cianjur, Jawa Barat, menyiapkan tim pengurai kemacetan (TPK) yang ditempatkan di sejumlah titik rawan kemacetan di sepanjang jalur Puncak-Cianjur, dimana 10 orang anggota tim tersebut mengunakan sepeda motor jenis trail.
"Tim tersebut akan bertugas membantu personil yang ada di lapangan, mereka akan bekerja secara berpindah-pindah, jika terjadi kemacetan tim akan langsung menuju titik kemacetan untuk mengurai antrean," kata Kasat Lantas Polres Cianjur, AKP R Erik Bangun Prakarsa, pada wartawan, Sabtu.
Dia menjelaskan, untuk memudahkan akselerasi saat menuju titik kemacetan tim pengurai kemacetan diberikan kendaraan jenis trail yang mudah melintas sekalipun ditengah kemacetan."Tim tersebut akan bergerak cepat ketika terjadi antrian panjang kendaraan yang tidak bergerak," katanya.
Anggota tim tambah dia, akan melakukan upaya penguraian dan melakukan sejumlah rekayasa agar arus lalulintas dapat kembali berjalan lancar dan tidak terjadi macet total. Namun pihaknya tetap mengimbau agar penguna jalan mematuhi rambu dan peraturan lalulintas, tidak memaksakan diri saat terjebak kemacetan.
"Kami imbau penguna jalan agar mematuhi setiap arahan petugas dilapangan dan tetap berlaku disiplin dan sopan saat di jalan. Tidak memaksakan kendaraan untuk tetap berjalan ditengah kemacetan," katanya.
Sementara menjelang sore volume kendaraan yang melintas di Jalur Puncak-Cianjur, mengalami peningkatan, namun laju kendaraan tetap dapat berjalan dengan kecepatan sedang. Meskipun terlihat antrean disejumlah pertigaan, namun tidak menyebabkan kemacetan, bahkan di jalur Puncak, pengendara dapat melarikan kendaraan dengan kecepatan diatas rata-rata.
Memasuki pertigaan Hanjawar, Kebun Raya Cibodas dan Pasar Cipanas, terlihat antrian namun laju kendaraan tetap bergerak meskipun tersendat. Puluhan petugas disiagakan untuk menjaga terjadinya antrian seiring bertambahnya volume kendaraan yang masuk ke wilayah tersebut.
"Sampai sore menjelang, belum terlihat antrean kendaraan yang menyebabkan kemacetan, namun dibeberapa titik rawan terlihat laju kendaraan tersendat karena banyaknya kendaraan yang keluar masuk tempat wisata, rumah makan dan hotel yang banyak terdapat disepanjang jalur tersebut," kata Erik.