Bandung (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat berharap gelaran Sunda Karsa Fest yang di dalamnya Karya Kreatif Jawa Barat, West Java Sharia Economic Festival dan Pekan Kerajinan Jawa Barat 2025, mampu semakin mengangkat potensi ekonomi di provinsi tersebut.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Muhammad Nur, mengatakan acara ini diharapkan bisa ikut ambil bagian dalam menghadapi kondisi perekonomian Jabar belakangan ini yang cukup menantang ditambah kondisi global.
"Event ini adalah kolaborasi terutama dengan Pemprov Jabar. Mudah-mudahan dengan sinergi yang terus kita kembangkan ini, harapan kita adalah bahwa upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian tetap bisa dilakukan dengan baik," kata Muhammad Nur di Bandung, Sabtu.
Saat ditemui dalam Upacara pembukaan Sunda Karsa Fest 2025 di salah satu hotel di Bandung, Jumat (18/7) malam, Muhammad Nur mengatakan pihaknya terus berupaya mengimplementasikan program yang menjadi komitmen dari Pemprov Jawa Barat di dalam rangka mendukung pembangunan di wilayah.
"Karena kita menyadari bahwa Potensi Jawa Barat ini yang sangat besar, jadi kita coba gali terus. Karena selama ini peran Jabar sebagai pusat investasi nasional terbesar dan selalu beri contoh terbaik dalam segala aspek," ujarnya.
Potensi yang akan dikembangkan, lanjut Muhammad Nur, adalah termasuk UMKM, sektor usaha kriya, fesyen, komoditas kopi dan teh, hingga pariwisata lewat desa wisata.
Untuk itu, dalam 244 booth Sunda Karsa Fest 2025, ada blok desa wisata yang berasal dari 27 kabupaten dan kota di Jawa Barat.
"Khusus UMKM itu juga penting buat pemerataan , penting pula buat mendorong pertumbuhan, karena share-nya UMKM di dalam PDB secara nasional itu peran sangat besar sekali, sudah di atas dari 60 persen. Jadi kalau ini bisa tumbuh dan berkembang maka secara Jawa Barat pasti dia juga akan memberikan peran yang besar secara nasional juga," kata Muhammad Nur.
BI Jawa Barat sendiri menargetkan transaksi selama tiga hari pelaksanaan festival pada tanggal 18-20 Juli di kawasan Trans Studio Bandung, bisa menyentuh angka Rp15 miliar.
"Jadi tidak hanya fesyen saja, tidak hanya kuliner saja tapi juga kita kembangkan desa-desa wisata yang sudah kita bina ya dan nantinya kita harapkan juga termasuk penampilan budaya. Jadi komplit dan komprehensif. Target transaksi Rp15 miliar tapi itu di luar pembiayaan bank, nanti ada pula (hitungan) ekspor gabungan," tutur dia.