Cirebon (ANTARA) - Pemerintah Kota Cirebon, Jawa Barat, mulai mempercantik tampilan kawasan balai kota dengan sentuhan arsitektur tradisional khas daerah, sebagai upaya memperkuat identitas budaya lokal sekaligus menciptakan ruang publik yang lebih estetis.
Wali Kota Cirebon Effendi Edo di Cirebon, Selasa, mengatakan penataan kawasan tersebut merupakan bentuk penghormatan terhadap akar budaya lokal yang ingin terus dihidupkan di ruang-ruang publik.
Ia mencontohkan penataan yang sudah dilakukan misalnya, pagar depan balai kota kini dihiasi bata merah yang tersusun rapi, berpadu dengan ornamen candi bentar yang mencerminkan ciri khas arsitektur tradisional Cirebon.
“Dinding-dinding yang dulunya lusuh, kini dipoles kembali, menghadirkan corak yang mengingatkan kita pada jati diri Cirebon sebagai kota bersejarah dengan warisan leluhur,” ujarnya.
Selain itu, kata dia, ada dua tugu udang berwarna emas berdiri tegak yang menegaskan simbol kota yang telah lama melekat pada identitas Cirebon.
“Bukan sekadar mempercantik, penataan ini adalah upaya kita menghadirkan kebanggaan bagi kota tercinta,” katanya.
Ia menuturkan nuansa tradisional pun terasa hingga ke area dalam balai kota, misalnya lampu-lampu penerangan kini dipercantik dengan ornamen topeng panca wanda untuk menambah kesan khas budaya Cirebon.
Menurut Edo, penataan dilakukan menyeluruh, tak hanya pada bagian luar, namun juga di dalam lingkungan termasuk taman-taman yang sedang dibenahi agar menjadi ruang hijau yang nyaman dan rindang.