Garut (ANTARA) - Dinas Kesehatan Garut, Jawa Barat mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai penyakit demam berdarah dengue (DBD) saat kemarau basah karena masih terjadi hujan yang menyebabkan genangan air sehingga menjadi tempat berkembangbiaknya nyamuk DBD.
"Kita tetap waspada, dan mengimbau masyarakat untuk melakukan PSN (pemberantasan sarang nyamuk)," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Garut Asep Surachman saat dihubungi di Garut, Jumat.
Ia menuturkan wabah penyakit DBD yang selama ini terus menjadi ancaman bagi masyarakat seringkali terjadi pada musim hujan, dan tahun ini masih seringkali turun hujan meski siklus cuacanya sudah musim kemarau.
Apabila turun hujan, kata dia, seringkali menyebabkan sisa genangan air atau menampung di sejumlah tempat lingkungan masyarakat yang akhirnya banyak nyamuk DBD berkembang biak.
Ia menyampaikan antisipasi potensi wabah saat musim kemarau basah itu membuat jajarannya di setiap fasilitas pelayanan kesehatan melakukan deteksi dini penyakit DBD di lingkungan masyarakat agar dapat tertangani dengan cepat dan tepat.
"Langkah deteksi sedini mungkin dengan menyiapkan seluruh fasyankes, kemudian tata laksana penderita bila positif DBD," katanya.
Ia mengatakan langkah selanjutnya untuk mencegah penyebaran lebih luas di masyarakat yakni dengan melakukan gerakan bersama pemberantasan sarang nyamuk (PSN), abatisasi, dan pengasapan.
"Pencegahan penularan melalui pengendalian vektor dengan gencar PSN, abatisasi, dan 'fogging' (pengasapan)," katanya.
Ia mengungkapkan saat ini sampai Juni 2025 penyebaran wabah penyakit DBD tercatat sebanyak 1.368 kasus tersebar di sejumlah kecamatan dengan angka kematian tujuh orang.
