Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat terus berupaya memperbanyak penerangan jalan umum (PJU) di berbagai ruas jalur prioritas yang ramai dilintasi kendaraan bermotor, sehingga masyarakat bisa lebih nyaman dan aman saat melakukan aktivitas perekonomian malam dan dini hari.
"Prioritasnya tetap yang mobilisasi banyak orang untuk mendukung dan meningkatkan kegiatan perekonomian masyarakat," kata Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Garut Satria Budi di Garut, Kamis.
Ia menuturkan Garut memiliki jalan tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten yang selama ini masih membutuhkan pemasangan PJU untuk kenyamanan dan keamanan di jalan saat malam hari maupun dini hari.
Selama ini, lanjut dia, baru terpasang PJU di seluruh ruas jalan sebanyak 11 ribuan titik, sementara idealnya berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan sebanyak 43 ribu titik dengan perhitungan 1 kilometer terdapat 20 sampai 25 PJU.
"Idealnya 43 ribu, sekarang yang sudah ada 11 ribu masih kurang, masih jauh," katanya.
Ia menyampaikan adanya kekurangan PJU di Garut, maka Pemkab Garut berupaya untuk melakukan pemadatan secara bertahap dengan mengajukan usulan pemasangan ke pemerintah provinsi, maupun pemerintah pusat.
Provinsi Jawa Barat, kata dia, berdasarkan usulan tahun 2024 telah direalisasikan pemasangan 400 PJU di sejumlah ruas jalan provinsi mulai dari perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dengan Garut maupun dengan Bandung.
"Khusus jalan-jalan provinsi, alhamdulillah 400 titik terpasang dari mulai perbatasan Tasikmalaya-Garut, Garut-Bandung," katanya.
Ia mengungkapkan, rencananya Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan memasang kembali untuk pemadatan PJU sebanyak 200 lebih titik di sejumlah ruas jalan provinsi di antaranya wilayah Cikajang dan lainnya.
Selain dari provinsi, kata dia, rencana akan ada pemasangan PJU program aspirasi anggota DPR RI daerah pemilihan Kabupaten Garut yang akan dipasang dengan skala prioritas tingginya aktivitas masyarakat.
Ia menambahkan untuk Pemkab Garut saat ini tidak ada anggaran untuk pemasangan baru, melainkan hanya anggaran untuk perbaikan PJU yang rusak atau lampunya mati.
"Kalau kabupaten hanya perbaikan saja, kalau perbaikan itu biasa seperti yang rusak, atau padam lalu diganti lampunya," katanya.