"Namun, Republik Islam mampu menjatuhkan beberapa peralatan rezim Zionis -- yang diklaim siluman dan kebal -- dengan kekuatan. Jika Zionis bermaksud mengulangi agresi mereka, mereka akan menghadapi respons yang lebih keras dan lebih kuat dari angkatan bersenjata Iran." tambahnya.
Presiden Iran itu mengatakan bahwa serangan itu dengan jelas menunjukkan mengapa Iran harus memperkuat kemampuan pertahanan negaranya.
"Republik Islam Iran selalu berusaha untuk mempromosikan perdamaian dan keamanan di kawasan dan dunia, tetapi insiden-insiden seperti itu membuktikan bahwa tanpa kemampuan pertahanan yang kuat, kami dapat menjadi sasaran serangan rezim kriminal dan pembunuh," katanya.
Pezeshkian mendeskripsikan koordinasi antara rezim Israel dan AS dalam menyerang wilayah Iran selama negosiasi yang sedang berlangsung sebagai bukti ketidakjujuran dan ketidakpercayaan AS.
Perdana Menteri Pakistan Shehbaz Sharif menyatakan bahwa pemerintah dan rakyat Pakistan berdiri di samping Republik Islam Iran.
Dia mendeskripsikan agresi rezim Israel terhadap Iran sebagai pelanggaran terhadap semua hukum internasional, mengutuk serangan itu, dan menyampaikan belasungkawa atas tewasnya beberapa warga negara, pejabat dan ilmuwan Iran.
Sharif menyatakan harapannya untuk terciptanya perdamaian dan ketenangan, seraya menambahkan bahwa sayangnya, rezim Israel, dengan impunitas, melakukan semua tindakan tersebut dengan melanggar piagam dan peraturan internasional.
Perdana menteri Pakistan itu juga mengatakan bahwa negaranya siap bekerja sama dengan Iran dalam memfasilitasi kepulangan para peziarah dari haji, dan meminta Presiden Iran untuk menyampaikan salam hangatnya kepada Pemimpin Revolusi Islam Ayatollah Seyyed Ali Khamenei.
Sumber: IRNA-OANA
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Iran ancam balas lebih keras jika Israel lanjutkan serangan
