Kediri (ANTARA) - Pelatih Persik Kediri Divaldo Alves tidak ingin memperpanjang terkait dengan pelemparan batuyang dilakukan sekelompok orang ke bus yang di dalamnya ada pemain Persik.
Divaldo menilai pelemparan batu yang membuat kaca bus Persik Kediri hancur itu kemungkinan tidak dilakukan oleh suporter seusai timnya menang telak 3-0 dalam pertandingan Liga 1 Indonesia melawan Arema di Stadion Kanjuruhan, Malang, Minggu (11/5).
"Sepertinya bukan suporter, orang luar. Mungkin anak muda yang minum atau apa, seperti itu," kata Divaldo di Kediri, Senin.
Ia menyebut saat pertandingan tidak ada masalah sama sekali, sehingga ia tidak mengetahui kenapa terjadi insiden pelemparan tersebut.
"Dalam stadion, waktu kami ke sana tidak ada masalah sama sekali. Tapi (pelemparan) terjadi di luar," kata dia.
Pelatih yang baru melatih kembali skuad Persik Kediri di bulan April lalu itu, menegaskan dirinya tidak trauma dengan insiden tersebut.
Namun, ia berharap hal yang sama tidak akan terjadi lagi ke depannya.
"Tidak ada (trauma). Saya siap semua. No problem. Enggak ada masalah apapun," kata dia.
Ia menambahkan sejumlah suporter Arema juga telah meminta maaf atas insiden tersebut.
"Terus juga termasuk leader-leader suporter dari Arema yang minta maaf dengan kita," kata dia.