Bandung (ANTARA) - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) memiliki peran penting untuk membuka akses makanan bergizi bagi warga kurang mampu dan akan mendorong pembangunan sumber daya manusia.
“Dampak dari program ini bukan hanya memberikan penambahan asupan gizi saja, tapi juga membantu saudara-saudara kita yang kurang mampu dalam akses makanan bergizi, dan juga dalam membangun sumber daya manusia Indonesia yang unggul dan kuat menuju Indonesia Emas 2045,” jelas Anggota Komisi IX DPR RI Cellica Nurrachadiana di Karawang, Selasa.
Cellica Nurrachadiana mengungkapkan kesejahteraan masyarakat menjadi fokus utama di masa pemerintahan Presiden Prabowo.
“Pemerintah Indonesia yang saat ini dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto cukup konsen dan serius memperhatikan rakyatnya, mulai dari persoalan kesehatan, kesejahteraan, bahkan asupan gizi juga masuk dalam program besar pemerintah,” ucapnya.
Sebagai Anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi kesehatan, kesejahteraan rakyat, dan ketenagakerjaan, ia mendukung penuh program makan bergizi gratis bagi empat kelompok penerima manfaat yakni anak sekolah, ibu hamil, ibu menyusui, dan bayi.
Baca juga: BGN sosialisasikan program Makan Bergizi Gratis bersama mitra kerja di Tambun Utara
Kehadiran Badan Gizi Nasional merupakan langkah strategis untuk memperkuat koordinasi, sinergi, dan integrasi program-program gizi di tingkat nasional maupun daerah, tentu dengan melibatkan masyarakat sebagai kontrol agar program ini tetap berjalan baik, berkesinambungan dan berhasil bagi masa depan bangsa Indonesia.
Sosialisasi program makan bergizi menjadi sangat penting untuk dilakukan, guna memastikan semua pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, tenaga kesehatan, hingga masyarakat umum, memahami peran dan fungsi Badan Gizi Nasional serta dapat berkontribusi aktif dalam mendukung program-programnya.
Di penghujung acara, Cellica berharap masyarakat dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya untuk menggali wawasan, berdiskusi, dan merumuskan langkah-langkah konkret dalam mendukung upaya perbaikan gizi nasional.
“Saya berharap acara sosialisasi ini dapat memberikan manfaat besar bagi kita semua dan menjadi langkah awal menuju Indonesia yang lebih sehat, sejahtera, dan berdaya saing,” tutup Cellica.
Sosialisasi program MBG dihadiri oleh Anggota Komisi IX DPR RI, Cellica Nurrachadiana, Tenaga Ahli Kepala Badan Gizi Nasional, Fatimah Zahrah Santoso, serta Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang
Program MBG yang baru pertama kali dilakukan di Indonesia ini memakan anggaran awal Rp. 71 triliun untuk menjangkau 17,5 juta penerima manfaat hingga September 2025. Namun Menurut Menteri Keuangan, anggaran program ini akan ditambah Rp. 100 triliun, sehingga menjadi Rp 171 triliun. Bila ditambah Rp. 100 triliun, bisa menyasar 82,9 juta penerima manfaat hingga akhir tahun 2025.
Baca juga: BGN memperketat prosedur distribusi makanan cegah keracunan MBG berulang