“Normalisasi sungai tidak hanya menjadi langkah darurat saat musim hujan, namun juga bagian dari komitmen menjaga infrastruktur lingkungan secara berkelanjutan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala BBWS Cimanuk Cisanggarung, Dwi Agus Kuncoro menjelaskan pengerjaan normalisasi sungai Cikalong dimulai dari muara sungai sejak pertengahan April 2025.
Saat ini, kata dia, pengerjaan dilanjutkan ke bagian tubuh sungai yang mengalami pendangkalan cukup parah, dengan kondisi sedimentasi mencapai 1 hingga 2 meter.
Selain sedimentasi, dia menyebut pertumbuhan vegetasi liar seperti rumput juga memperparah hambatan aliran air, sehingga diperlukan tindakan segera melalui pengerukan.
Dwi menambahkan setelah sungai Cikalong, pihaknya akan melanjutkan normalisasi ke sungai Kedung Pane serta menyusun peta penanganan jangka panjang berdasarkan identifikasi titik-titik kritis di lapangan.
“Idealnya normalisasi dilakukan setiap lima tahun sekali agar fungsi sungai tetap optimal,” tuturnya.