Jakarta (ANTARA) - Ketua Asosiasi Perancang-Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) Poppy Dharsono mengemukakan bahwa fedyen berbahan kulit dari Garut berpotensi naik kelas kalau keahlian para perajin kulit di daerah itu ditingkatkan lewat program-program pelatihan.
Di sela acara peluncuran kampanye Indonesia Fashion Week 2025 di Jakarta, Jumat, dia menyampaikan perlunya perubahan pola pikir dari asal jual menjadi pola pikir untuk mengubah bahan kulit menjadi produk fesyen bernilai tambah.
Menurut dia, perubahan pola pikir semacam itu dapat mendatangkan peluang untuk meningkatkan pendapatan perajin kulit.
"Otomatis nanti kehidupannya mereka akan lebih baik, dan Kota Garut akan lebih dikenal," katanya.
Poppy mengatakan bahwa masih banyak perajin di Indonesia yang belum memperhatikan detail produk yang mereka hasilkan, seperti kualitas jahitan.
Ia menyampaikan pentingnya fasilitas bagi para perajin untuk meningkatkan kemampuan menghasilkan produk kulit dengan kualitas yang lebih baik.
"Saya tidak berpretensi untuk menjadi kelas A. Tetapi tidak di bawah seperti dulu, tapi di kelas menengah," katanya.
