Jakarta (ANTARA) - Pelatih Barcelona, Hansi Flick, menilai laga leg pertama semifinal Liga Champions antara timnya melawan Inter Milan yang dimainkan di Estadi Olimpic Lluis Companys, Kamis dini hari WIB, sebagai pertandingan final sebelum final.
Pada pertandingan tersebut, Barca tertinggal terlebih dahulu dari Inter, sebelum kemudian menyamakan kedudukan menjadi 2-2 pada babak pertama. Pada babak kedua, tim Katalan itu kembali tertinggal dari tamunya sebelum gol bunuh diri Yann Sommer mengamankan hasil imbang 3-3.
“Kami tidak memulai pertandingan dengan baik, tapi kami langsung bisa kembali ke pertandingan. Babak kedua sungguh luar biasa. Masih ada satu leg tersisa dan kami harus memenangkannya. Saya rasa ini pantas disebut sebagai ‘final sebelum final!” kata Flick dikutip dari laman resmi UEFA.
“Saat tertinggal 0-2, saya tahu ini adalah semifinal antara dua klub besar dan pengalaman luar biasa yang mereka miliki terlihat jelas. Mereka juga sangat bagus dalam situasi bola mati, tapi Lamine (Yamal) menunjukkan jalan bagi kami. Golnya yang mengubah skor jadi 2-1 sangat penting,” lanjutnya.
Inter memimpin terlebih dahulu melalui gol-gol Marcus Thuram (1’) dan Denzel Dumfries (21’), sebelum Barca menyamakan kedudukan berkat gol-gol Yamal (24’) dan Ferran Torres (38’).
Inter merestorasi keunggulannya pada babak kedua melalui gol kedua Dumfries (63’), sebelum Barca kembali menyamakan kedudukan melalui sepakan keras Raphinha yang membentur mistar gawang dan terkena badan Sommer (65’) untuk kemudian masuk ke dalam gawang Inter. Gol ketiga Barca dinilai sebagai gol bunuh diri Sommer.
Gol pertama Barca yang diukir oleh Yamal mendapat perhatian besar dari Flick. Gol itu tercipta dari kegesitan dan aksi individual Yamal untuk memasuki kotak penalti Inter, sebelum ia melepaskan sepakan akurat ke sisi kanan gawang yang dikawal Sommer.