Paguyuban Pasundan, kata Dedi, menjadi organisasi yang meletakkan dasar-dasar kebudayaan, dan membangun spirit aspek kesundaan harus memiliki manfaat bagi keindonesiaan.
"Kita ini bernegara, ruang lingkupnya berbeda-beda ada yang di provinsi, kabupaten/kota, ada yang di pemerintahan pusat semuanya bernegara, jadi orang Sunda harus berkontribusi," ucapnya.
Anggota Komisi I DPR sekaligus Dewan Pangaping Paguyuban Pasundan TB Hasanuddin mengungkapkan Paguyuban Pasundan adalah salah satu organisasi yang membentuk Negara Indonesia dan dari awal dibentuknya sudah mendeklarasikan visi memerangi kemiskinan dan kebodohan.
"Sehingga Paguyuban Pasundan wajib mendukung pemerintahan siapapun yang memimpin negara saat ini dan yang akan datang terutama dalam mempraktikan dan mendistibusikan tujuannya memerangi kemiskinan dan kebodohan. Jadi harus sinergi dengan pemerintah daerah dan pusat, dan menjadi mitra strategis demi kepentingan masyarakat Jabar khususnya dan umumnya untuk warga Indonesia," ucap dia.
Ketua Paguyuban Pasundan Prof Didi Turmudzi mengungkapkan kehadiran para tokoh dalam acara Halal bi Halal ini, sangat penting dalam memotivasi masyarakat terkait dengan kesadaran terhadap budayanya.
"Karena kita saat ini sedang mengalami krisis bahasa, krisis simbol dan krisis kepemimpinan kesundaan. Ini jadi motivasi kita untuk kembali pada kesadaran terhadap budayanya," tutur dia.
Dalam acara itu, kata Didi, muncul kesadaran baru untuk memikirkan hal tersebut dan akan dibangun bersama-sama guna mengubah budaya masyarakat jadi lebih kuat.
"Kesedaran itu lah yang akan kita bangun bagaimana kita mengubah budaya yang memiliki karakter petarung, pemberani, pantang menyerah. Itu yang ingin kita bangun bersama-sama dengan tokoh-tokoh yang hadir kini," ucapnya menambahkan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Orang Sunda diminta harus tampil dan berkontribusi pada negara