Bandung (ANTARA) -
Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Barat menyatakan kearifan lokal orang Sunda seperti konsep silih asih, silih asah, dan silih asuh menjadi penangkal intoleransi di wilayah Jawa Barat (Jabar).
"Kami di Forum Kerukunan Umat Beragama Jawa Barat, senantiasa merawat kearifan lokal, yang kerap disebut sebagai local wisdom," kata Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Jawa Barat Rafani Achyar dalam keterangan tertulisnya, Kamis.
Baca juga: FKUB Garut nilai dua perayaan hari besar agama momentum jaga toleransi
Silih asih, silih asah, dan silih asuh, juga merupakan salah satu filosofi hidup orang Sunda, yang menjadi perekat keseharian warga Jawa Barat.
"Itu pula yang menjadi benteng pertahanan mereka, agar tidak terpapar perilaku intoleransi serta paham radikalisme," kata dia.
Orang Sunda adalah sebutan untuk mereka yang berasal dari Provinsi Jawa Barat dan di berbagai kesempatan, wilayah Jawa Barat, juga dikenal dengan sebutan Bumi Parahyangan.
"Jawa Barat itu sangat luas dan sangat padat penduduknya. Secara sosial, sangat heterogen. Warga dari berbagai suku dan agama di tanah air, leluasa bermukim di Jawa Barat," kata Rafani.