Jakarta (ANTARA) - Analis mata uang Doo Financial Futures Lukman Leong menyatakan nilai tukar (kurs) rupiah menguat terhadap dolar AS didorong peningkatan prospek pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed).
“Rupiah menguat tipis terhadap dolar AS oleh meningkatnya prospek pemangkasan suku bunga oleh The Fed setelah data yang menunjukkan inflasi yang mendingin di AS (Amerika Serikat),” ungkapnya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Data Indeks Harga Konsumen (IHK) AS bulan Februari 2025 menunjukkan kenaikan yang lebih rendah dari bulan sebelumnya 2,8 persen dan 3 persen untuk data year on year (yoy).
Inflasi AS pada bulan Februari 2025 sendiri sudah diprediksi akan melambat, sehingga diperkirakan sentimen terkait pemotongan suku bunga The Fed meningkat dan mendorong pelemahan dolar AS secara luas.
“Namun, penguatan terbatas oleh ketidakpastian seputar perang dagang dan kebijakan tarif Trump,” kata Lukman.