Meski FKUB didirikan oleh tokoh agama Islam, Kristen Protestan, Katolik, Hindu, Buddha, dan Konghucu, kata dia, namun pihaknya juga merangkul tokoh Sunda Wiwitan sebagai bagian dari FKUB.
Sejumlah literatur mencatat, Sunda Wiwitan adalah kepercayaan yang dianut oleh masyarakat suku Sunda dan kepercayaan itu telah ada sebelum datang ajaran Hindu, Buddha, dan Islam ke Jawa Barat.
Baca juga: FKUB Jabar ajak masyarakat jaga kondusifitas jelang Natal
Hingga kini, pengikut Sunda Wiwitan bermukim di wilayah Kasepuhan Ciptagelar Cisolok Sukabumi, Kampung Naga Tasikmalaya, Cigugur Kuningan, Desa Adat Cireundeu Cimahi, dan Kabupaten Bogor.
Rafani menjelaskan kearifan lokal silih asih, silih asah, dan silih asuh misalnya, diterima serta dipahami oleh semua penganut agama dan kepercayaan di Jawa Barat, sebagai perekat sesama.
Dari berbagai diskusi dan interaksi dengan para penganut agama dan kepercayaan di Jawa Barat, Rafani Achyar menyebut, warga meyakini bahwa kearifan lokal tersebut, menjadi salah satu benteng pertahanan warga, agar tidak terpapar perilaku intoleransi serta paham radikalisme.