Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Jawa Barat, memberikan pendampingan secara menyeluruh kepada korban kekerasan seksual oleh ayah kandung yang terjadi di wilayah Kecamatan Cikarang Timur beberapa waktu lalu.
"Korban perempuan masih berusia 13 tahun dan berstatus pelajar SMP. Pendampingan dilakukan secara penuh," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) pada Dinas P3A Kabupaten Bekasi Fahrul Fauzi di Cikarang, Jumat.
Ia menyatakan Pemkab Bekasi sudah memulai melakukan pendampingan penuh sejak sebelum hingga setelah Polres Metro Bekasi menetapkan proses hukum tersangka pelaku.
"Kejadian ini bermula dari pengaduan masyarakat pada Sabtu (5/4) lalu, kemudian ditindaklanjuti oleh UPTD PPA karena menjadi tugas kami untuk melakukan pendampingan korban dengan membentuk tim pada 7 April," katanya.
Sejak tim terbentuk, tugas pendampingan mencakup aspek hukum, psikologis, sosial, pendidikan, hingga ekonomi keluarga, pun dimulai. Sehari setelah tim dibentuk, kepolisian menangkap pelaku.
"Kami sudah melakukan pendampingan psikologis, sudah memberikan asesmen awal kepada korban, termasuk koordinasi dengan Unit PPA Polres Metro Bekasi terkait kasus hukum. Pelaku sudah ditahan," katanya.
Pendampingan hukum dilakukan terhadap korban berikut keluarga dengan mengawal proses yang sedang berjalan hingga tuntas atau telah memiliki keputusan hukum di pengadilan.
Pihaknya turut memberikan masukan kepada keluarga agar korban melanjutkan sekolah di lokasi lain atau sekolah daring, guna menghindari aksi perundungan dari lingkungan sekolah mengingat korban mengaku masih ingin melanjutkan sekolah.
"Kami telah berkirim surat ke Dinas Pendidikan dalam hal pemenuhan hak pendidikan korban. Koordinasi kami lakukan juga dengan Baznas untuk memberikan bantuan, termasuk opsi kepindahan ke pesantren dengan keseluruhan biaya ditanggung Baznas," ucapnya.
Selain bantuan pendidikan, Baznas juga telah menyanggupi memberikan bantuan tempat tinggal dan usaha atau ekonomi kepada ibu korban yang kini menjadi tulang punggung keluarga.