Cirebon (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon, Jawa Barat dalam sebulan terakhir sejak Maret 2025 sudah menangani 15 kejadian bencana dan insiden lainnya yang berdampak terhadap ribuan warga.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Cirebon Andi Wibowo di Cirebon, Kamis, mengatakan bahwa kejadian-kejadian tersebut tercatat dalam laporan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB).
“Dari jumlah tersebut, lima di antaranya merupakan kejadian bencana alam,” katanya.
Ia merinci bencana alam yang terjadi terdiri atas empat kejadian banjir dan satu kejadian cuaca ekstrem, yang berdampak pada sejumlah wilayah di Kota Cirebon.
Selain bencana alam, kata dia, BPBD juga menangani enam kejadian pohon tumbang akibat angin kencang yang melanda kawasan permukiman dan jalan utama di Kota Cirebon.
“Tiga rumah dilaporkan ambruk selama periode tersebut, serta satu operasi pencarian dan pertolongan (SAR) juga dilakukan oleh tim BPBD,” katanya.
Ia menyebutkan total ada sebanyak 2.364 jiwa terdampak dari rangkaian peristiwa yang terjadi selama Maret 2025, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Andi menuturkan, sebanyak 10 rumah mengalami kerusakan dengan berbagai tingkat keparahan, serta satu bangunan lain dilaporkan rusak akibat kejadian tersebut.
BPBD Kota Cirebon terus mengingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana, khususnya yang berkaitan dengan hidrometeorologi.
Menurut Andi, status siaga bencana hidrometeorologi masih diberlakukan hingga akhir Mei 2025 karena intensitas hujan yang masih cukup tinggi.
Ia menambahkan, pihaknya terus berkoordinasi dengan instansi terkait guna memastikan respons cepat dan penanganan efektif terhadap setiap kejadian bencana.
“Kami imbau masyarakat untuk tetap siaga dan segera melaporkan ke BPBD jika menemukan potensi bahaya di lingkungannya,” ujarnya.