Garut (ANTARA) - Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) RI terus melakukan sosialisasi yang memotivasi anak muda di Kabupaten Garut, Jawa Barat untuk memiliki kesadaran menjaga dengan melakukan pemberdayaan dan pelestarian nilai budaya untuk menuju bangsa yang hebat di masa depan.
"Paparan dari negara asing itu sangat tinggi, strategi sosialisasi bagian kecil, dari strategi besarnya kita mau semua pihak melibatkan anak muda dalam melakukan program yang basisnya budaya," kata Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Nilai Budaya pada Kemenbud RI, Bobby Fernandes, saat acara sosialisasi tentang kebudayaan bertemakan "Quo Vadis Kebudayaan? Pemberdayaan dan Pelestarian Nilai Budaya oleh Generasi Muda" di Kabupaten Garut, Jumat.
Ia menuturkan secara harfiah tema dalam kegiatan tersebut mempertanyakan kepada anak muda akan dibawa kemana kebudayaan dengan potensi kekayaan budaya yang ada untuk persiapan masa depan..
Anak muda saat ini, kata dia, harus sudah siap menghadapi berbagai tantangan zaman dengan memperkuat nilai-nilai kebudayaan sendiri, sehingga bisa menjadi bangsa yang kuat.
"Apakah dengan kekayaan budaya, dengan potensi itu, apakah bisa menjadi adidaya dunia, tentunya perlu langkah-langkah yang harus dilakukan saat ini," katanya.
Ia menyampaikan, generasi muda di seluruh Indonesia, termasuk saat ini di Kabupaten Garut merupakan pasukan yang akan menjadi arus utama bangsa Indonesia dalam peradaban dunia di masa akan datang.
Terkait kebudayaan yang selama ini dipandang anak muda maupun masyarakat umumnya, kata dia, masih dalam artian bidang seni seperti tarian, lukisan, dan sebagainya, padahal memiliki makna yang lebih luas seperti perilaku, tata krama, dan nilai-nilai luhur lainnya.
"Begitu juga mencakup makanan, pengobatan tradisional yang sudah hidup ratusan tahun yang lalu, kita punya nilai luhur yang sudah meresap, yang sudah kita lakukan, sudah berkembang, kita bangga akan itu," katanya.
Bobby menyampaikan upaya pemerintah untuk bisa mendorong anak muda bisa memberdayakan dan melestarikan nilai budaya yaitu dengan terlebih dahulu memiliki kesadaran merasa bangga dengan kebudayaan sendiri.
Ia berharap, setiap kegiatan apa saja harus bisa disangkutkan dengan nilai-nilai kebudayaan, seperti halnya nilai budaya dilibatkan dalam sektor ekonomi agar bisa lebih kreatif yang akhirnya menjadi sumber pendapatan.
"Industri ekonomi kreatif itu bisa menjadi sumber pendapatan, bisa kita melihat bagaimana ekonomi kreatif berbasis budaya menjadi pendapatan daerah," katanya.
Anggota Komisi X DPR RI, Ferdiansyah yang hadir dalam acara tersebut menyampaikan dukungan kepada Kementerian Kebudayaan yang berupaya menyadarkan generasi muda berkaitan dengan pemberdayaan dan pelestarian budaya.
Khususnya kegiatan saat ini, kata dia, sasarannya kalangan anak muda di Kabupaten Garut sebagai generasi bangsa yang harus siap menjaga identitas diri bangsa dengan menjaga nilai-nilai kebudayaan di daerahnya.
"Nilai-nilai budaya, budaya Garut seperti apa, kemudian tradisi Garut yang mana yang harus dipertahankan, budaya Garut mana yang harus dilestarikan," katanya.
Ia berharap semangat memotivasi anak muda untuk menjaga nilai-nilai budaya harus menjadi kebutuhan pokok seperti menjaga sopan santun, hormat sama orang tua, kemudian rasa empati, menjaga kebersihan, dan sebagainya yang menjadi identitas positif bangsa Indonesia.
Nilai-nilai budaya itu, kata dia, tidak boleh pudar apalagi hilang, karena dampaknya akan memberikan sesuatu yang buruk, seperti rentan kemiskinan.
"Kalau kita enggak kuat, Garut tidak punya budaya, tidak punya nilai budaya petarung, siap-siap akan terjadi kerentanan kemiskinan," katanya.