Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, diperkirakan bergerak variatif seiring adanya sentimen dari domestik dan global.
IHSG dibuka menguat 28,09 poin atau 0,43 persen ke posisi 6.573,94. Sementara itu, kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 4,46 poin atau 0,61 persen ke posisi 736,49.
"IHSG hari ini (12/3) diprediksi bergerak bervariasi dalam range 6.500 sampai 6.650," Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih di Jakarta, Rabu.
Dari dalam negeri, kondisi ekonomi Indonesia masih belum pulih dari tekanan menurunnya daya beli masyarakat.
Pada Februari 2025, Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) tercatat di level 126,4 atau lebih rendah dari perolehan bulan sebelumnya sebesar 127,2.
Meskipun IKK lebih melandai, penjualan mobil nasional secara wholesales pada Februari 2025 tumbuh 2,2 persen (yoy) menjadi 72.295 unit, serta secara bulanan penjualan mobil naik 16,7 persen (mtm).
Dari mancanegara, pasar global terus bergejolak sejak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memberlakukan kebijakan tarif timbal balik terhadap mitra dagang utama, sementara data ekonomi terbaru menunjukkan adanya potensi pelemahan ekonomi.
Data inflasi konsumen yang akan dirilis pada Rabu, diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai perkembangan upaya pengendalian inflasi.
Dari Eropa, pasar saham anjlok ke level terendah dalam lebih dari satu bulan pada Selasa (11/2), akibat kekhawatiran bahwa kebijakan perdagangan AS dapat menghambat pertumbuhan ekonomi setelah Trump menggandakan tarif impor baja dan aluminium dari Kanada menjadi 50 persen.
Indeks STOXX 600 pan-Eropa ditutup turun 1,7 persen atau 9,31 poin menjadi 536,89, yang mencatat pelemahan selama empat sesi berturut-turut tren terpanjang sejak Desember.