Antarajabar.com - PT Pos Indonesia dan Komunitas Film Pendek Indonesia (KFPI) menggelar Kompetisi Film Pendek Moviestival II/2016 sebagai apresiasi kepada para sineas muda di Indonesia.
"Moviestival, ajang kompetisi film pendek paling kreatif bagi sineas muda Indonesia, diharapkan lebih banyak lagi sineas muda yang muncul di ajang ini," kata Direktur Teknologi dan Jasa Keuangan PT Pos Indonesia Indryuwani Asikin Natanegara di Bandung, Senin.
Menurut dia Moviestival merupakan ajang bagi anak-anak muda kreatif dari seluruh negeri menampilkan karya terbaiknya.
Kehadiran Moviestival menjadi ruang kreasi yang diyakini memberi kontribusi positif bagi pembangunan ekonomi kreatif yang tengah digalakkan pemerintah.
"Untuk itu Pos Indonesia tetap berkomitmen untuk mendukung festival tahunan ini," katanya.
Moviestival yang diikuti anak-anak muda ini sesuai dengan segmen pasar Pos Indonesia. Diakuinya saat ini telah terjadi pergeseran yang signifikan dari pengguna layanan pos yang kini didominasi oleh anak-anak muda.
Karenanya, dengan mendukung Moviestival ini Pos Indonesia bisa semakin mendekatkan diri dengan anak-anak muda di seluruh Indonesia.
Sementara itu Ketua Panitia Moviestival Teddy Tardiana mengatakan Moviestival pada tahun lalu telah mendapat apresiasi yang besar dari para sineas muda sehingga pantas untuk memberikan kembali apresiasi kepada sineas muda Indonesia dengan melanjutkan festival serupa pada tahun ini.
“Moviestival 2015 yang mengambil tema Caring and Loving diikuti 315 film pendek dari seluruh Indonesia. Ini merupakan pencapaian terbesar dari festival film pendek sejenis," katanya.
Karenanya, KFPI siap melanjutkan kiprah Moviestival pada tahun-tahun berikutnya dengan persiapan yang lebih baik. Tahun ini pihaknya siap mengulangi kesuksesan.
Moviestival 2016 mengambil tema "Nurani Bangsaku- Filmkan Nuranimu bagi Kebaikan Bangsa". Pemilihan tema itu untuk menggugah generasi muda Indonesia agar lebih peduli terhadap keadaan bangsanya yang saat ini menghadapi berbagai masalah.
"Sesungguhnya permasalahan-permasalahan tersebut mengemuka karena banyak orang sudah tidak lagi mendengar dan mengikuti hati nuraninya. Karena itu, penting sekali bagi setiap anak bangsa untuk kembali mendengar dan merenungkan suara hati nurani bangsanya," katanya.
Teddy menambahkan film bisa menjadi media untuk memperdengarkan kembali suara hati nurani. Untuk itu ia mengajak para sineas muda agar bisa menciptakan film-film pendek berisikan pesan-pesan nurani bangsa yang mampu menggugah serta menyentuh para penontonnya.