Jakarta (Antaranews Jabar) - Bagi orang yang ingin membeli mobil bekas, penting untuk mengetahui apakah mobil yang akan dibeli pernah terendam banjir atau tidak, sebab kebanyakan mobil yang pernah terendam banjir memiliki permasalahan pada sejumlah hal, terutama terkait komponen mesin, bodi, dan juga kelistrikan.
Maka tak heran bila mobil yang pernah terendam banjir akan dijual dengan harga miring, bahkan selisihnya bisa mencapai 50 persen dari harga pasaran normal. Hal itu dapat dipahami, karena biaya perbaikan untuk mobil tersebut juga relatif mahal.
Bagi pembeli awam, mungkin cukup sulit untuk mengidentifikasi mobil yang pernah terendam banjir, karena secara kasat mata, kondisi mobil yang pernah terendam banjir akan tampak sama dengan mobil bekas pada umumnya. Apalagi bila mobil tersebut telah "didandani" oleh si penjual.
Namun meski sudah dipoles sedemikian rupa, mobil bekas terendam banjir masih bisa diidentifikasi melalui sejumlah cara.
Pelaku bisnis penjualan mobil bekas dari Garasi Online, Gregy Hardianto memberikan beberapa tips tentang cara mengidentifikasi mobil bekas yang pernah terendam banjir. Cara pertama adalah dengan mengecek bagian ruang mesin.
"Kalau secara fisik, bisa dilihat di ruang mesinnya. Biasanya mobil yang bekas banjir warna ruang mesinnya belang karena terendam banjir," ujar Gregy saat berbincang dengan Antara di Jakarta, Sabtu.
Selain itu, melakukan juga pengecekan pada kabin mobil. Mobil yang pernah terendam banjir biasanya menimbulkan aroma lembap yang tidak sedap, terutama pada bagian jok dan karpet. Aroma apak tersebut akan sulit hilang bila tidak dibersihkan dengan benar.
Berikutnya, lanjut dia, periksalah bagian-bagian tertentu pada mobil, seperti bagasi, sisi-sisi pintu ataupun kap mesin. Pada mobil yang pernah terendam banjir, biasanya akan timbul karat atau warna kusam pada bagian-bagian tersebut.
Pria yang telah berkecimpung di dunia jual beli mobil sejak 2 tahun terakhir ini menambahkan, mobil yang pernah terendam banjir juga bisa dilihat dari alamat Surat Tanda Nomor Kendaraan (STNK). Jika alamatnya berada di kawasan yang rawan banjir, ada kemungkinan mobil tersebut pernah terendam.
"Tapi kalau ini enggak terlalu menentukan karena bisa saja STNK misalnya di Kelapa Gading, tetapi ternyata pemakaiannya di Depok," kata dia.
Dalam kesempatan berbeda, Hamim, mekanik dari bengkel Berkat Service Station yang berada di kawasan Kelapa Dua, Depok, memberikan tips tambahan tentang cara mengidentifikasi mobil bekas yang pernah terendam banjir.
Cara yang dia sarankan adalah dengan memeriksa jalur perkabelan yang ada pada mobil. Bila ditemukan lumpur atau tanah merah, maka dapat dipastikan bahwa mobil tersebut pernah terendam banjir.
"Walaupun dia dicuci sebersih apa pun tidak akan bisa hilang kotoran tanah merah itu," ucap Hamim.