Kemudian dia menuliskan "TORANG INDONESIA : Berbeda-beda tapi satu."
Di usia 59 tahun, aku masih terus mendaki. Setiap langkahku adalah pengingat akan perjuangan para pahlawan.
Indonesia, layaknya sebuah pendakian panjang, penuh tantangan, tapi juga keindahan. Meski kita menginjak bumi yang berbeda, kita sama-sama memandang langit, matahari, dan bulan yang sama.
"Mari terus bergandengan tangan, menjaga persatuan dalam keberagaman. Dirgahayu Negeri!" tulisnya.
Dalam Instagramnya, Mamak Pendaki ini memiliki 22,7 ribu pengikut. Setiap real yang dipajangnya pasti mendapat respon like yang banyak.
Kabar dari kesunyian
Pada Minggu, 2 Maret 2025, kabar Mamak Pendaki bermunculan di WhatsApp Group (WAG) sejumlah organisasi atau kelompok mahasiswa pencinta alam (mapala) di Indonesia, yakni, musibah dua orang meninggal di puncak Cartenz, Papua. Kemudian diperkuat dengan berita di media online termasuk Antaranews.
Dalam pemberitaan di Antaranews, Kapolres Mimika AKBP Billyandha Hildiario Budiman menyebutkan dua orang meninggal dunia dalam pendakian Puncak Cartensz Pyramid.
"Benar ada dua pendaki (perempuan) asal Jakarta dan Kota Bandung (sesuai domisili KTP) meninggal dunia karena mengalami hipotermia," kata AKBP Billyandha di Timika, Papua Tengah, Minggu.
Satu jenazah bernama Elsa Laksono telah dievakuasi ke RSUD Mimika. Seorang lagi, lanjut dia, bernama Lilie Wijayanti Poegiono. Dijadwalkan akan dievakuasi pada hari Senin (3/3).
Elsa Laksono meninggal dunia saat perjalanan turun dari Puncak Carstenz Pyramid karena indikasi terkena gejala acute mountain sickness (AMS). Korban dievakuasi ke RSUD Mimika pada pukul 06.10 hingga 09.26 WIT.
Lilie Wijayanti Poegiono dinyatakan meninggal dunia nuga terkena gejala AMS saat turun dari Puncak Gunung Carstenz Pyramid pada hari Sabtu (1/3) sekitar pukul 02.07 WIT setelah dievakuasi oleh rekan dan guide pendamping di Teras Dua.
Direncanakan kedua korban itu akan diterbangkan ke Jakarta pada hari Senin (3/3) dengan menggunakan pesawat Lion Air.
Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) memastikan bahwa 13 orang pendaki Puncak Cartensz Pyramid, Pegunungan Jayawijaya, Mimika, Papua Tengah dalam kondisi selamat termasuk Fiersa Besari bersama tiga orang warga negara asing (WNA).
"Fiersa bersama tiga WNA asal Turki dan Rusia selamat," Kepala Kantor SAR Timika I Wayan Suyatna yang dikonfirmasi dari Jakarta.
Fiersa Besari yang merupakan musisi asal Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat sekaligus juga sebagai pegiat kegiatan alam terbuka itu masuk dalam daftar 15 orang tim pendaki Puncak Cartensz Pyramid yang dilaporkan ke Basarnas pada Minggu dini hari pukul 00.46 WIT membutuhkan pertolongan evakuasi.
Sebelumnya para pendaki itu mengalami kondisi berbahaya. Kata Wayan, berdasarkan keterangan yang diperoleh tim SAR, hal itu terjadi karena diduga ada anggota tim terkena gejala AMS (acute mountanin sicknes) saat perjalanan turun setelah summit di bawah puncak atau sebelum melintasi lintasan jembatan tali (tyrolean).
