Cianjur (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melakukan kolaborasi dengan berbagai kalangan termasuk Pemkab Cianjur guna meningkatkan angka partisipasi pada Pemilu dan Pilkada di tahun mendatang salah satunya menggencarkan sosialisasi.
Komisioner Divisi Sosialisasi Pendidikan Pemilih Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Cianjur Fikri Audah di Cianjur Selasa, mengatakan hasil evaluasi jarak Pemilu dan Pilkada terlalu dekat menyebabkan efektivitas kampanye dan mobilitas pemilih tidak maksimal.
“Akibatnya terlalu dekatnya jarak Pemilu ke Pilkada membuat kampanye partai politik tidak maksimal, sehingga angka partisipasi menurun, ini menjadi masukan yang akan kami bawa pada evaluasi di tingkat KPU RI," katanya.
Hasil evaluasi yang digelar bersama berbagai kalangan di Cianjur, diketahui jika jarak Pemilu dan Pilkada yang terlalu dekat juga menyebabkan efektivitas kampanye dan mobilitas pemilih tidak maksimal sehingga angka partisipasi menurun.
Partisipasi pemilih di Pilkada Cianjur 2024 turun 5 persen dibandingkan dengan Pilkada 2020 pada Pilkada 2020 partisipasi pemilih mencapai 67 persen, sedangkan di Pilkada 2024 partisipasi pemilih hanya 61,67 persen.
"Saat Pemilu Presiden 2024 angka partisipasi mencapai 70 persen, kami berharap dapat menular di Pilkada 2024, namun kenyataannya menurun, sehingga berbagai langkah kolaborasi akan dilakukan dengan menggencarkan sosialisasi bersama termasuk pemerintah daerah," katanya.
Meski selama Pemilu dan Pilkada Cianjur 2024, tutur dia, pihaknya menggencarkan sosialisasi hingga ke pelosok melibatkan panitia kecamatan hingga desa, termasuk menggencarkan sosialisasi di media sosial resmi KPU, media cetak dan elektronik.
Sehingga pihaknya melakukan kajian dan evaluasi apakah pemilih yang tidak datang karena kurangnya informasi atau karena memang mereka secara sadar memutuskan untuk tidak menggunakan hak pilihnya ke TPS.
"Kami akan membawa hasil evaluasi ke tingkat provinsi dan nasional untuk mencari solusi peningkatan partisipasi pemilih. Kami akan berkolaborasi dengan pasangan calon dan pemerintah daerah guna mengedukasi masyarakat agar angka partisipasi lebih optimal," katanya.