Kabupaten Bogor (ANTARA) - Banjir kembali melanda Jakarta di penghujung Januari 2025. Banjir akibat kiriman air dari Bogor melalui Bendung Katulampa itu merendam tujuh lokasi di Jakarta Timur dengan ketinggian air hingga 120 cm.
Aliran air yang berlebihan yang masuk ke Jakarta dari Bogor itu tidak lain akibat kondisi hulu Sungai Ciliwung yang tidak terjaga dengan baik. Hulu sungai yang berada di kawasan Puncak itu telah berubah fungsi secara nyata akibat ulah manusia.
Pada awalnya, hulu Ciliwung berfungsi sebagai daerah resapan air yang sangat efektif dengan vegetasi yang rapat.
Namun, seiring dengan perkembangan wilayah dan pertumbuhan penduduk, kawasan hutan di hulu Ciliwung berubah menjadi daerah permukiman dan industri. Beberapa bagiannya bahkan menjadi lokasi pembangunan tempat wisata yang dilakukan secara ugal-ugalan.
Untuk mengembalikan fungsi sebagai daerah resapan air kawasan hulu Ciliwung, Pemerintah Kabupaten Bogor berupaya membenahi kawasan Puncak, termasuk menghentikan kegiatan tempat wisata yang belum mengantongi persetujuan bangunan gedung (PBG).
Pada penghujung tahun 2024, Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakril menyetop operasional perdana tempat wisata Hibisc Fantasy Puncak milik PT Jasa dan Kepariwisataan (Jaswita) di area perkebunan teh Gunung Mas, Cisarua.
Tempat wisata milik BUMD Provinsi Jawa Barat itu tercatat baru mengantongi PBG untuk sekitar 4.000 meter persegi lahan, sedangkan masih ada sekitar 13.000 meter persegi lahan yang belum berizin.
Pemkab Bogor menghentikan operasional wahana dengan mengerahkan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) untuk melakukan penyegelan bangunan yang belum mengantongi izin.
Segel itu baru bisa dibuka ketika PT Jaswita telah menyelesaikan seluruh proses pengurusan izin di Pemkab Bogor.
Selain itu, Pemerintah Kabupaten Bogor juga menertibkan bangunan liar pedagang kaki lima dan memindahkan mereka ke Rest Area Gung Mas.