"Setelah kejadian itu, pihak sekolah berinisiatif untuk melakukan tes kehamilan setiap kegiatan belajar di semester baru dan setiap tahun dilakukan dua kali, tes urine dilakukan secara tertutup oleh para guru perempuan," katanya.
Pihaknya mencatat dari 53 siswi yang menjalani tes kehamilan hasilnya negatif atau tidak ada siswa yang hamil. "Seluruh siswi dari kelas X hingga XII yang menjalani tes hasilnya negatif," katanya.
Baca juga: Dukung program MBG, Pemkab Cianjur siapkan dana APBD