Antarajabar.com - PT Bio Farma (Persero) sebagai produsen vaksin memiliki peran lain terutama dalam bidang keamanan pangan, kata Kepala Laboratorium Mikrobiologi Bio Farma Erwin Setiawan di Bandung, Jumat.
"Peran di bidang keamanan pangan itu antara lain untuk memastikan bahan pangan, farmasi dan kosmetik yang dibuat produsen dan akan di konsumsi masyarakat, sudah terbebas dari cemaran, terutama cemaran mikroorganisme," kata Erwin pada event "Customer Gathering Laboratorium Mikrobiologi" di Gedung Serba Guna Bio Farma.
Menurut Erwin, Bio Farma memiliki keahlian dalam Life sciece sehingga dengan keahlian itu bisa membantu pelaku industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik dalam melakukan pemeriksaan uji identifikasi mikro organisme.
"Pengujian itu untuk mengetahui apakah produk mereka sudah terbebas dari cemaran mikroorganisme, sehingga produk mereka aman untuk di konsumsi," katanya.
Erwin menambahkan Laboratorium Mikrobiologi yang sudah berperan membantu proses Quality Control produk Bio Farma, mampu untuk melakukan Uji Identifikasi bakteri seperti Salmonella, Staphylococcus Aureus, listeria, E Coli, Bacillus Cereus, koliform, identifikasi Kapang dan khamir, Angka Lempeng Total (ALT) dan lainnya.
Produsen vaksin satu-satunya di Indonesia itu meraih Akreditasi ISO 17025 pada Februari 2016. Bio Farma akan membantu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk melakukan pengujian, uji makanan dan minuman, yang sampai dengan saat ini, jumlahnya mencapai 500 industri.
"Kedepannya sertifikat hasil pengujian dari Lab Mikrobiologi Bio Farma, dapat dijadikan rujukan BPOM untuk mengeluarkan izin edar produk," kata Erwin.
Sementara itu Kepala Divisi Unit Bisnis Klinik dan Imunisasi Bio Farma, Tedi Herawan mengatakan dengan akreditasi ISO 17025, menandakan Bio Farma sudah mendapatkan pengakuan dari pemerintah, melalui Komite Akreditasi Nasional (KAN) yang menyatakan bahwa Laboratorium Bio Farma telah menerapkan standar Sistem Manajemen Laboratorium yang diakui secara internasional.
"Sertifikat ISO 17025 ini merupakan pengakuan formal kompetensi laboratorium kami, sehingga secara legal, sertifikat hasil uji dari laboratorium Bio Farma, sudah memenuhi PP 28 Tahun 2004 tentang Keamanan, Mutu dan Gizi Pangan sebagai laboratorium penguji," kata Tedi.
Mengenai target konsumen yang akan menjadi sasaran Bio Farma, Tedi menjelaskan Bio Farma menargetkan industri makanan dan minuman baik dalam skala besar maupun industri kecil dan menengah (UKM), termasuk perhotelan, industri farmasi dan industri kosmetik, baik yang berada di Jawa Barat maupun di luar Jawa Barat.
Sementara itu kegiatan costumer gathering yang digelar sehari itu dihadiri oleh sejumlah pelaku industri makanan, minuman, farmasi dan kosmetik yang berada di wilayah Jawa Barat dan DKI Jakarta yang membahas mengenai peran Bio Farma untuk membantu industri tersebut.
Kepala Bidang Lab Mikrobiologi, Badan Pengawas Obat dan Makanan Jawa Barat, Edah Zubaedah juga tampil sebagai pembicara akan memberikan pemaparan mengenai safety food.