Garut (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat melakukan inspeksi mendadak ketersediaan kebutuhan pangan pokok di pasaran yang hasilnya memastikan stok pangan tersedia aman untuk kebutuhan masyarakat saat momentum akhir tahun maupun tahun baru nanti.
"Hasil pantauan di pasar dalam kondisi normal, kami pastikan stok bahan pokok penting masyarakat itu aman, tersedia di pasaran," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral (Disperindag ESDM) Kabupaten Garut, Ridwan Effendi usai mengecek ketersediaan bahan pangan pokok di Pasar Guntur Ciawitali, Garut, Selasa.
Ia menuturkan, di Kabupaten Garut terdapat 15 pasar rakyat dan juga pasar induk Pasar Guntur Ciawitali yang menyediakan berbagai kebutuhan pangan pokok masyarakat.
Hasil monitoring seluruh pasar itu, kata dia, ketersediaan barang kebutuhan pokok masyarakat aman, tidak terjadi kekurangan seperti beras, minyak goreng, tepung, dan sebagainya.
"Saat Natal dan Tahun Baru ini dilaporkan dari 15 pasar rakyat yang kami pantau semuanya aman, bahkan Garut ini salah satu kabupaten yang justru menjadi penyumbang atau penyuplai kebutuhan pokok pangan ke daerah lain," katanya.
Ia mengatakan, secara keseluruhan ketersediaan bahan pokok aman, namun terkait harga jual pada momentum menjelang pergantian tahun ada beberapa komoditas yang terjadi kenaikan.
Hasil pengecekan di pasaran, kata dia, ada komoditas yang terjadi kenaikan, di antaranya kenaikan pada semua jenis cabai, salah satunya cabai rawit merah dari semula Rp46 ribu menjadi Rp70 ribu per kilogram.
"Kenaikan yang signifikan itu ada pada cabai rawit merah yang hari ini mencapai Rp70 ribu, namun ini terjadi masif di daerah lain juga yang katanya ada yang sampai Rp100 ribu," kata Ridwan.
Ia mengatakan, kenaikan cabai merah rawit itu disebabkan karena adanya peningkatan permintaan pasar, sedangkan ketersediaan cabai masih terbatas di pasaran.
Peningkatan permintaan cabai itu, kata dia, karena bersamaan dengan musim libur akhir tahun, termasuk libur sekolah yang memicu orang untuk melakukan wisata kuliner dengan menu makanan yang serba pedas.
"Bertepatan dengan hari libur banyak kuliner, sehingga tingkat konsumsi tinggi, biasa tidak konsumsi pedas sekarang konsumsi pedas, jadi permintaan naik," katanya.
Ia menyebutkan, komoditas lainnya yang terjadi kenaikan yakni minyak goreng dan daging ayam, namun kenaikannya itu masih tergolong wajar di bawah Rp1.000, berbeda dengan cabai merah rawit.
Sedangkan komoditas lainnya seperti beras, kata dia, harganya normal, begitu juga berbagai jenis sayuran yang dijual di pasar induk stok dan permintaan dalam kondisi normal tidak terjadi kenaikan.
"Stok beras normal, daging sapi aman, tidak ada kenaikan, ayam kampung juga tetap, telur tidak terjadi kenaikan, kacang-kacangan tetap," katanya.
Ia menyampaikan, meski komoditas pangan pokok di pasaran aman, masyarakat tetap harus bijak dalam membeli dan mengonsumsi agar stok tetap tersedia dan harganya bertahan normal.
"Masyarakat untuk tidak belanja berlebihan, tetap bijak, perlu hemat," katanya.