Antarajabar.com - Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui dinas peternakan dan dinas perindustrian dan perdagangan akan menyelidiki sektor hulu penyebab kenaikan harga daging ayam di pasaran yang sudah mencapai Rp38 ribu per kilogram.
"Sektor hulu yang dimaksud di sini adalah pengusaha doc (anak ayam) dan pengusaha pakan ayam. Ada apa ini kok bisa seperti ini harganya," kata Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan, di Bandung, Selasa.
Ketika ditanyakan apakah Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) harus turun tangan untuk mengantisipasi lonjakan harga daging ayam, ia menuturkan jika ditemukan permainan kartel maka harus turun tangan di tingkat hulunya.
"Adanya persaingan tidak sehat ini sangat berdampak terhadap harga di pasaran. Kalau ada nuansa kartel di tingkat pemasok pakan, DOC, KPPU harus turun. Karena persaingan menjadi tidak sehat, dampaknya ke konsumen," kata dia.
Pihaknya juga mengapresiasi Badan Urusan Logistik Jabar yang berencana melakukan operasi pasar daging ayam.
"Jadi jika Bulog siap OP, terima kasih. Dalam waktu cepat, operasi pasar lewat penjualan ayam dengan harga-harga di bawah sekarang," katanya.
Menurut dia, Pemprov Jawa Barat bersama pihak lain yang tergabung dalam Tim Pengendali Inflasi Daerah Jabar terus berupaya menekan inflasi dan koordinasi dengan pihak lain terkait pengendalian inflasi di Jabar sudah berjalan baik.
"Insha Allah kerjasama ini sangat bagus tapi kami memastikan pengendalian inflasi di Jabar dilakukan dengan tetap mendukung pertumbuhan ekonomi," kata dia.
Ia mengatakan sektor riil perekonomian diharapkan tetap tumbuh meski di saat yang sama dilakukan pengendalian inflasi.
Pemprov Selidiki Penyebab Kenaikan Harga Daging Ayam
Selasa, 19 Januari 2016 16:47 WIB