Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin sore ditutup menguat dipimpin oleh saham- saham sektor teknologi.
IHSG ditutup menguat 10,46 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.099,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,11 poin atau 0,29 persen ke posisi 895,54.
“Sentimen eksternal dan internal turut mempengaruhi pergerakan IHSG di awal pekan ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari mancanegara, bursa regional Asia cenderung bergerak variatif yang tampaknya dipengaruhi oleh sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang akan mengumumkan tarif impor terbaru AS terhadap barang dari China untuk sektor-sektor strategis, termasuk kenaikan tarif kendaraan listrik (EV).
Selain itu, mempertahankan tarif yang sudah ada pada banyak barang China yang ditetapkan oleh mantan Presiden Donald Trump, namun dikabarkan akan menambah tarif baru untuk semikonduktor dan peralatan tenaga surya, serta menaikkan tarif kendaraan listrik, serta pasokan medis buatan China, seperti jarum suntik dan alat pelindung diri juga terkena tarif tambahan.
Dengan demikian, tarif tersebut akan mendorong pengaruh perdagangan internasional dan juga berpotensi muncul kembali perang dagangan, diantara kedua negara tersebut di saat dunia saat ini masih diselimuti ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat dipimpin sektor teknologi yang naik 1,51 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing turun sebesar 0,48 persen dan 0,40 persen.
IHSG ditutup menguat 10,46 poin atau 0,15 persen ke posisi 7.099,25. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,11 poin atau 0,29 persen ke posisi 895,54.
“Sentimen eksternal dan internal turut mempengaruhi pergerakan IHSG di awal pekan ini," sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Senin.
Dari mancanegara, bursa regional Asia cenderung bergerak variatif yang tampaknya dipengaruhi oleh sikap Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden yang akan mengumumkan tarif impor terbaru AS terhadap barang dari China untuk sektor-sektor strategis, termasuk kenaikan tarif kendaraan listrik (EV).
Selain itu, mempertahankan tarif yang sudah ada pada banyak barang China yang ditetapkan oleh mantan Presiden Donald Trump, namun dikabarkan akan menambah tarif baru untuk semikonduktor dan peralatan tenaga surya, serta menaikkan tarif kendaraan listrik, serta pasokan medis buatan China, seperti jarum suntik dan alat pelindung diri juga terkena tarif tambahan.
Dengan demikian, tarif tersebut akan mendorong pengaruh perdagangan internasional dan juga berpotensi muncul kembali perang dagangan, diantara kedua negara tersebut di saat dunia saat ini masih diselimuti ketidakpastian pertumbuhan ekonomi global.
Dibuka melemah, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tujuh sektor menguat dipimpin sektor teknologi yang naik 1,51 persen, diikuti sektor energi dan sektor barang konsumen non primer yang masing-masing turun sebesar 0,48 persen dan 0,40 persen.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: IHSG awal pekan ditutup menguat dipimpin sektor teknologi