“Untuk MinyaKita ini trennya lebih besar permintaannya dibandingkan minyak-minyak lainnya. Artinya memang ada semacam migrasi, jadi pasti yang namanya harga pasti akan jadi naik. Jadi hukum pasar,” kata dia.
Meski begitu, Rusmin memastikan untuk stok MinyaKita tidak mengalami kelangkaan, begitu juga dengan minyak goreng kemasan premium dan minyak curah yang bisa didapatkan di pasar dengan mudah.
“Kalau kita lihat dari sisi produksi ataupun dari sisi stok secara nasional sebetulnya tidak ada masalah dan kita juga lihat di pasar langsung MinyaKita sendiri seluruhnya aman, cuma masalahnya dari sisi harga saja,” katanya.
Lebih lanjut, ia mengatakan Kemendag berkomitmen untuk terus mengevaluasi kebijakan distribusi dan harga dan pengawasan juga akan diperketat untuk memastikan konsumen dapat membeli MinyaKita sesuai dengan HET yang ditetapkan pemerintah.
“Sebenarnya kami sendiri sudah melakukan sosialisasi dalam rangka menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru ini. Kami ada beberapa kegiatan di Kemendag termasuk juga bagaimana menjaga stok ataupun juga menjaga harga yang ada di pasaran ini,” kata Rusmin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Harga MinyaKita naik akibat rantai distribusi terlalu panjang