Terlebih periode Nataru berbarengan dengan pasca Pilkada 2024 sehingga diprediksi akan banyak masyarakat yang berlibur, bahkan menggunakan kendaraan roda dua.
"Jadi bagaimana memitigasi potensi, termasuk soal muatan kan ada jembatan timbang, tapi itu kewenangan Kementerian Perhubungan. Ini kami perhatikan karena kan periode Nataru itu selain masyarakat yang merayakan, ada juga yang bepergian untuk berlibur, apalagi momennya selepas pilkada, sehingga harus betul-betul pengaturan soal truk juga bus jangan sampai terulang berbagai kecelakaan sebelumnya seperti tol Cipularang, Subang dan sebagainya," tutur Bey.
Baca juga: Kementerian PU tinjau kesiapan tol untuk libur Nataru