Cianjur (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, memastikan 97 ribu korban gempa magnitudo 5,6 Cianjur pada November 2022, sudah mendapatkan bantuan perbaikan rumah atau stimulan dari pemerintah pusat, sehingga tidak ada lagi yang tinggal dalam hunian darurat.
Kepala Pelaksana BPBD Cianjur Asep Sukma Wijaya di Cianjur Kamis, mengatakan meski ada yang masih tinggal di dalam hunian darurat namun jumlahnya tinggal belasan orang karena menunggu pembangunan rumah kembali tuntas dilakukan.
"Dari puluhan ribu penyintas gempa Cianjur, sebagian besar sudah menerima bantuan stimulan dan kembali ke rumah, terdata tinggal 3 persen yang masih dalam proses pembangunan, dengan target sebelum akhir tahun tuntas 100 persen," katanya.
Untuk memastikan apakah masih ada yang belum mendapat bantuan dan apa kendala-nya, pihaknya akan melakukan pendataan kembali setelah bantuan stimulan tahap empat tuntas 100 persen, karena instruksi pusat seluruh korban gempa harus mendapat bantuan.
"Kalau masih ada, nanti akan diajukan untuk mendapat bantuan pembangunan rumah kembali, namun catatan kami saat ini dari 97 ribu yang diajukan sudah dapat dipastikan menerima bantuan stimulan dari pusat," katanya.
Plt Bupati Cianjur Tb Mulyana Syachrudin, mengatakan pemerintah daerah akan terus membantu penyintas gempa Cianjur yang belum mendapat bantuan segera mengajukan permohonan melalui desa, kecamatan atau langsung ke BPBD Cianjur.
Sehingga di tahun 2025 tidak ada lagi korban gempa yang belum mendapat bantuan dan masih tinggal di dalam hunian darurat, meski pihaknya mencatat jumlahnya hanya tinggal belasan orang karena kelengkapan dokumen yang kurang."Kalau masih ada yang belum mendapat bantuan silahkan ajukan permohonan melalui desa, kecamatan atau BPBD Cianjur, pemerintah akan membantu selama dokumen pengajuan lengkap akan segera ditindaklanjuti," katanya.
Dia menambahkan beberapa kendala yang dialami penyintas belum mendapat bantuan karena tidak memiliki kartu keluarga sendiri yang sebelumnya masih menginduk pada orang tua, sehingga saat dilakukan verifikasi data dalam satu keluarga hanya satu kepala keluarga yang mendapat.
"Seharusnya kartu keluarganya sudah terpisah karena tidak tinggal dengan orang tua atau memiliki rumah sendiri, sehingga saat diajukan bantuan tidak terdata alias ganda. Kami sudah meminta BPBD Cianjur melakukan pendataan ulang, selama dokumennya lengkap akan mendapat bantuan," katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Cianjur pastikan 97 ribu penyintas sudah dapat bantuan stimulan