Cirebon (ANTARA) - Kepolisian Resor Kota (Polresta) Cirebon, Jawa Barat, melakukan pengamanan dan pengawalan ketat terhadap proses distribusi logistik pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024 hingga ke lokasi pelosok di wilayahnya.
“Pengawalan ini dilakukan untuk memastikan seluruh perlengkapan Pilkada 2024, tiba dengan aman dan tepat waktu,” kata Kepala Polresta Cirebon Kombes Pol. Sumarni di Cirebon, Kamis.
Baca juga: Polresta Cirebon ringkus pelaku kasus penjualan ilegal 3,5 ton pupuk subsidi
Ia mengatakan pengawalan distribusi logistik ini dilakukan oleh personel Polresta Cirebon, dari titik keberangkatan di gudang milik KPU setempat hingga tiba di lokasi tujuan.
Menurutnya, pengamanan ketat diperlukan karena terdapat lokasi-lokasi pelosok yang sulit diakses dan harus ada beberapa personel khusus untuk membantu petugas KPU menyalurkan logistik.
Selain itu, pihaknya telah menyiapkan skema pengamanan untuk memastikan seluruh tahapan Pilkada 2024 berjalan lancar, termasuk saat pemungutan suara.
“Kami terus berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu Kabupaten Cirebon. Hal ini penting untuk menyusun strategi pengamanan yang komprehensif pada setiap tahapan pilkada, termasuk distribusi logistik,” ujarnya.
Sumarni mengatakan selain potensi gangguan keamanan, Polresta Cirebon juga mengantisipasi ancaman bencana alam, khususnya banjir, yang dapat menghambat distribusi logistik.
Ia mengungkapkan beberapa wilayah di Kabupaten Cirebon, diketahui rawan banjir sehingga langkah mitigasi telah disiapkan untuk menghadapi situasi tersebut.
"Potensi banjir menjadi perhatian utama kami. Langkah mitigasi sudah kami siapkan untuk mengatasi situasi seperti itu. Misalnya dengan merekomendasikan agar KPU memindahkan lokasi pendirian tps,” katanya.
Sementara itu Ketua KPU Kabupaten Cirebon Esya Karnia Puspawati memastikan pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan, seperti memberikan pelatihan kepada petugas di lapangan mengenai penanganan logistik pilkada di wilayah rawan bencana.
Dia menjelaskan pelatihan tersebut difokuskan pada penyediaan jalur evakuasi, untuk penyelamatan logistik apabila banjir terjadi dan merendam gudang penyimpanan.
KPU Kabupaten Cirebon, lanjut Esya, mulai menyalurkan logistik pada 21-23 November 2024 ke kecamatan, termasuk pengiriman lebih dari 1,7 juta lembar surat suara pilkada.
“Terdapat 24 titik rawan bencana dari wilayah barat hingga timur Kabupaten Cirebon. Kami fokus di wilayah Pasaleman dan Ciledug, karena beberapa desa di sana sering terkena banjir,” kata Esya.
Ia menambahkan KPU tidak hanya fokus pada keamanan logistik, tetapi menjamin juga aksesibilitas pemilih pada 3.316 tps se-Kabupaten Cirebon.
“Pendirian lokasi tps harus diperhatikan juga, mengingat banyak pemilih kategori disabilitas. Kami mencatat ada 1.247 pemilih dengan disabilitas mental dari total daftar pemilih tetap (dpt) sekitar 1,7 juta jiwa,” ucap dia.
Baca juga: Polresta Cirebon bongkar praktik perdagangan orang dengan 14 korban