Antarajabar.com - Ratusan orang dari sejumlah organisasi dan LSM pencinta lingkungan di Cianjur, Jabar, semai ribuan pohon khas Gunung Gede-Pangrango, di situs Gunung Padang, Minggu, bertepatan dengan Hari Pohon Sedunia.
"Seperti kita ketahui bersama, setiap tahun dunia memperingati pohon. Sesuai dengan namanya, peringatan hari pohon menjadi kampanye untuk mengingatkan pentingnya peran dan fungsi pohon bagi kehidupan makhluk hidup di bumi ini," kata Eko Wiwit kordinator aksi penanaman 2000 pohon di Situs Gunung Padang.
Dia menjelaskan, kegiatan yang dilakukan termasuk mengingatkan betapa pentingnya keberadaan pohon bagi kelangsungan kehidupan di bumi, dengan menanam sebatang pohon setidaknya telah turut melakukan sebuah tindakan kecil yang bermanfaat besar bagi kehidupan dan bermanfaat untuk keberadaan Situs Gunung Padang.
Sedangkan bibit pohon khas Gunung Gede-Pangrango yang ditanam di kawasan penyangga situs Gunung Padang, ungkap dia seperti bibit pohon Rasamala,Puspa,Saninten,Huru,Manglid dan lain-lain.
"Kenapa pohon khas Gunung Gede-Pangrango karena keberadaan kedua gunung dan Gunung Padang mempunyai hubungan erat, baik hubungan menurut legenda "cerita rakyat" yang berkaitan dengan sejarah leluhur, maunpun hubungan hasil kajian dan riset ilmuwan," katanya.
Hubungan pohon khas Gunung Gede-Pangrango dan Situs Gunung Padang, tutur dia, sangat jelas dan nampak secara ekologis yang terbentuk sejak lama, dimana nampak sebaran pohon-pohon khas tersebut berada di perbukitan dan gunung-gunung di kawasan penyangga situs Gunung Padang,
"Rasamala, Puspa, Saninten, Manglid dan Aren, adalah jenis pohon khas Gunung Gede Pangrango yang tumbuh disekitaran kawasan perbukitan penyangga Situs Gunung Padang. Pohon Puspa dipercaya masyarakat sekitar Gunung Gede-Pangrango sebagai pohon "Karuhun" atau pohon Sakral, merupakan jenis pohon yang banyak disukai oleh jenis hewan kuncing besar "harimau/macan", burung madu dan serangga/kumbang," katanya.
Dia menjelaskan, Pohon Rasamala, merupakan jenis pohon pencakar langit yang bisa tumbuh besar menjulang puluhan meter tingginya dengan lingkar yang cukup besar, sangat disukai oleh jenis burung elang untuk bersarang, selain burung elang burung kecil termasuk kumbang pengisap madu senang tinggal di pohon tersebut.
"Jenis moyet dan kera pun sangat menyukai Rasamala untuk berlindung dan sumber makanan bagi mereka. Rasamala menjadi jenis pohon khas Jawa Barat dengan mempunyai gelar "Raja Pohon Belantara Jawa Barat"," katanya.
Selain tumbuhan, tambah dia, di Situs Gunung Padang banyak hewan sejenis yang juga hidup di Gunung Gede-Pangrango seperti burung elang, burung kecil, monyet, owa jawa termasuk babi hutan. Bahkan pihaknya memperkirakan jenis macan tutul dan jenis kucing hutan lainya, masih hidup di Gunung Karuhun sebagai kawasan hutan penyangga Situs Gunung Padang.
Selain keterkaitan legenda cerita rakyat Gunung Gede-Pangrango, Halimun dan Salak "Gedepahala", sebagai fungsi spritulitas, pengelolaan sistem tata ruang atau tatakelola untuk ketahanan pangan dan pertahanan keamanan dimasa kerjaan di Tanah Jawa, hingga jaman Padjadjaran terakhir, ada dugaan kuat hubungannya antara Gunung Gede Pangrango dengan Situs Gunung Padang yang mempunyai kaitan erat.
"Dalam mempertahankan tatakelola ekosistem/ekologi dan peninggalan sejarah masa silam kejayaan leluhur Bangsa Indonesia, menanam kembali pohon khas Gunung Gede-Pangrango di kawasan penyangga situs Gunung Padang menjadi pilihan kami dalam merayakan Hari Pohon Se-Dunia," kata kordinator Sahabat Gunung Padang itu.