Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) menyatakan telah mengantongi beberapa nama, yang kemungkinan akan dicoret dari penerima program beasiswa Jabar Future Leaders Scholarship (JFLS) 2024 karena dinilai bermasalah.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan telah menerima laporan dari Inspektorat Jabar terkait masalah JFLS 2024 terkait masalah dalam penerimaan beasiswa program JFLS.
"Memang ada beberapa yang mungkin akan kita hentikan. Yang afirmasi, saya rapatkan dulu dengan Pak Sekda (Herman Suryatman) dan Bu Inspektur (Eni Rohyani), seperti apa," ujar Bey Machmudin di Gedung Pakuan Bandung, Rabu.
Terkait penerima beasiswa Program JFLS 2024 yang akan dicoret, dia mengatakan belum mendapat datanya karena masih ada di Inspektorat Jabar. Namun dalam waktu dekat ia berjanji akan mengumumkan.
"Tapi sudah ada jumlahnya gitu. Udah ada temuan, ada di Bu Inspektur, nanti saya update itu," ujar Bey Machmudin.
Sebelumnya diinformasikan banyak dugaan kecurangan yang terjadi dalam Program JFLS 2024. Kecurangan yang ada antara lain perguruan tinggi yang menjadi rekanan tidak jelas, panitia JFLS tidak pernah memberi laporan berita acara rekrutmen, hingga proses rekrutmen tidak transparan.
Kemudian pada JFLS 2024, dari 46 ribu pendaftar hanya 400 orang yang lolos, namun hasilnya tidak pernah diumumkan, dengan alasan untuk meredam konflik.
Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin mengatakan telah menerima laporan dari Inspektorat Jabar terkait masalah JFLS 2024 terkait masalah dalam penerimaan beasiswa program JFLS.
"Memang ada beberapa yang mungkin akan kita hentikan. Yang afirmasi, saya rapatkan dulu dengan Pak Sekda (Herman Suryatman) dan Bu Inspektur (Eni Rohyani), seperti apa," ujar Bey Machmudin di Gedung Pakuan Bandung, Rabu.
Terkait penerima beasiswa Program JFLS 2024 yang akan dicoret, dia mengatakan belum mendapat datanya karena masih ada di Inspektorat Jabar. Namun dalam waktu dekat ia berjanji akan mengumumkan.
"Tapi sudah ada jumlahnya gitu. Udah ada temuan, ada di Bu Inspektur, nanti saya update itu," ujar Bey Machmudin.
Sebelumnya diinformasikan banyak dugaan kecurangan yang terjadi dalam Program JFLS 2024. Kecurangan yang ada antara lain perguruan tinggi yang menjadi rekanan tidak jelas, panitia JFLS tidak pernah memberi laporan berita acara rekrutmen, hingga proses rekrutmen tidak transparan.
Kemudian pada JFLS 2024, dari 46 ribu pendaftar hanya 400 orang yang lolos, namun hasilnya tidak pernah diumumkan, dengan alasan untuk meredam konflik.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov Jabar bakal coret sejumlah nama dari beasiswa JFLS 2024