Peluang dari Digitalisasi Jabar
Spektrum - Digitalisasi buka jalan modest fashion inovatif eks PNS menuju dunia
Oleh Ricky Prayoga Senin, 11 November 2024 4:56 WIB
Inovasi Zahro dalam digitalisasi produk modest fashion dengan pewarna Charcoaline yang ramah lingkungan, tanpa mencemari air, dianggap sebagai peluang besar, baik untuk Jawa Barat (Jabar) maupun Indonesia.
Data Bank Indonesia (BI) mencatat, ekspor modest fashion Indonesia pada Januari-Juli 2024 mencapai 632,76 juta dolar AS, meningkat 3,38 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Indonesia bahkan menempati peringkat ketiga di industri ini pada 2023.
Jabar, sebagai penopang utama industri fashion dan ekonomi kreatif Indonesia, berkontribusi besar terhadap ekspor nasional dengan nilai 16,08 miliar dolar AS pada Januari-Juni 2021.
Deputi Kepala BI Jabar, Muslimin Anwar, menjelaskan bahwa perekonomian Jabar pada triwulan II-2024 tumbuh 4,95 persen, dan dengan adanya inovasi UMKM serta penetrasi digital, diharapkan ekonomi Jabar dapat tetap bertumbuh meskipun ada ketidakpastian global.
Terlebih, BI Jabar memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Jabar pada akhir 2024 adalah 4,6 sampai dengan 5,4 persen, dan juga inflasi berada di angka 2,5 plus minus 1 persen.
Dengan inovasi, kata dia, produk UMKM akan memiliki identitas yang berbeda dari produk lainnya termasuk produk berskala besar.
Digitalisasi membantu UMKM dalam penataan laporan keuangan, mempermudah akses kredit, dan memperluas pasar secara global, sehingga hal itu perlu dikelola dengan baik.
"Digitalisasi itu kuncinya bukan hanya secara fisik misalnya pembayaran, tapi juga gimana dia memiliki akses pasar yang luas. Karenanya Bank Indonesia berkolaborasi dengan berbagai pihak terus memberikan pendampingan kapasitas building terhadap UMKM supaya mereka memenuhi kriteria-kriteria yang diterima oleh market khususnya pelanggan online, hingga akan terus berkembang dan terpampang di platform-platform yang ternama dan juga go export," tutur Anwar.