Terkait dengan banyak hengkangnya industri padat karya dari Jabar, Ilham mengatakan bahwa faktornya bukan hanya persoalan upah pekerja, tapi ada juga soal daya saing yang perlu ditajamkan.
Dia memberi contoh industri tekstil Indonesia yang saat ini dalam keadaan terjepit, harus ditingkatkan daya saing dan produktivitasnya seperti pembaharuan mesin dan sebagainya, termasuk penyelesaian soal pungli.
"Saya kira pada umumnya pengusaha itu tidak bermasalah membayar UMR yang lebih tinggi asal produktivitasnya naik. Jadi kita harus memang mencari solusi dengan duduk bersama pengusaha, organisasi profesi, pemerintah dan pendidikan untuk lihat bagaimana kita bisa meningkatkan daya saing itu. Karena kalau kita ambil contoh tekstil itu masih ada di Jerman, Jepang, Amerika. Itu karena dia bisa menyesuaikan model bisnisnya kepada situasi kondisi negaranya. Dan termasuk soal pungli tidak boleh dan harus diselesaikan," ucapnya.
Sementara itu, perwakilan mahasiswa Ilyas Ali Husni mengharapkan diskusi ini menjadi semangat kolaborasi antar pemerintah dengan mahasiswa, dan sivitas akademika, terlebih ke depan akan ada bonus demografi yang diharap tidak menjadi bencana.
"Makanya betul tadi tentang SDM ataupun indeks manusia harus terus dikembangkan dengan kolaborasi. Dari acara ini harapannya apa yang sudah dituliskan dalam kain putih, ada solusi bagi perkembangan Jabar yang ke depannya akan mengalami bonus demografi, semoga ini tidak menjadi suatu hal yang stagnasi," tutur dia.
Ilham Habibie serap aspirasi mahasiswa Bandung Raya soal pendidikan-lapangan kerja
Jumat, 8 November 2024 23:43 WIB