Bandung (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin mengungkapkan bahwa Pemprov Jabar mempersiapkan diri menghadapi ancaman bencana hidrometeorologi di akhir tahun 2024, termasuk gangguan alam saat Pilkada 2024.
Hal tersebut diperlihatkan dengan apel kesiapsiagaan bencana hidrometeorologi dan mendukung Pilkada Serentak 2024, di Gedung Sate Bandung, Rabu, yang diisi dengan simulasi penanganan bencana mengingat wilayah Jabar akan memasuki musim hujan mulai November 2024 sampai April 2025.
"Karena Jabar ini kan rawan bencana jadi harus siap siaga bukan hanya Pemerintah Provinsi saja tapi di 27 kabupaten kota juga, termasuk masyarakat harus terus diingatkan," kata Bey di Gedung Sate Bandung, Rabu.
Adanya potensi bencana hidrometereologi itu, kata Bey, karena berdasarkan data yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), terdapat 473 kecamatan di 27 kabupaten dan kota di Jabar yang memiliki potensi gerakan tanah menengah dan tinggi.
Bey mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai upaya dalam menghadapi potensi bencana tersebut, di antaranya menggelar rakor penanganan banjir, longsor, cuaca dan gelombang ekstrem serta abrasi. Kemudian Pemprov Jabar juga telah menetapkan status siaga bencana dan pendirian pos komando penanganan darurat bencana.
Lebih lanjut, Bey meminta seluruh kabupaten kota yang diprediksi terdampak bencana untuk melakukan pemantauan intensif kondisi masing-masing wilayah yang berpotensi menjadi sumber bencana, kemudian menyampaikan informasi ancaman bencana yang mudah dipahami oleh masyarakat.
Selama status siaga bencana ini Bey memastikan seluruh petugas dalam kondisi siap, yang terdiri dari BPBD, relawan, TNI, Polri dan lainnya.