Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi menyebutkan pihaknya mengerahkan petugas penanggulangan bencana kecamatan (P2BK) untuk melakukan asesmen atau pendataan di seluruh wilayah Kabupaten Sukabumi, Jabar antisipasi adanya dampak gempa M5.0 yang berpusat Kabupaten Pangandaran, Selasa.
"Hingga pukul 22.00 WIB, kami belum menerima informasi adanya kerusakan dari petugas di lapangan dampak gempa yang terjadi pada pukul 19:43 WIB tersebut," kata Manajer Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Selasa.
Menurut Daeng, sebagian masyarakat di Kabupaten Sukabumi merasakan getaran gempa bumi tersebut, bahkan dari pantauan di lokasi banyak warga yang keluar rumah.
Namun demikian, tidak terjadi kepanikan di masyarakat beberapa saat setelah gempa, warga kembali masuk ke rumah dan beraktivitas seperti biasa.
Selain itu, hingga saat ini kondisi di lapangan tetap kondusif. Pihaknya pun mengimbau warga untuk tetap waspada dan tidak panik jika terjadi gempa susulan seperti segera berlari ke luar rumah dan menjauhi bangunan atau berlindung di bawah tempat tidur, meja atau benda yang bisa menahan dari reruntuhan puing bangunan.
Kemudian segera melapor kepada petugas terdekat, baik itu ketua RT/RW, petugas penanggulangan bencana, pemerintah atau aparat keamanan lainnya jika ada dampak kerusakan atau timbul korban luka maupun jiwa.
Senada dengannya, Kepala pelaksana (Kalak) BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat menambahkan untuk di wilayah Kota Sukabumi pihaknya belum menerima laporan dari Satgas Penanggulangan Bencana BPBD Kota setempat terkait adanya kerusakan bangunan akibat terdampak gempa.
"Pendataan masih terus kami lakukan dan kami mengimbau warga jika menjadi korban atau mengetahui ada rumah maupun fasilitas lainnya yang rusak akibat gempa untuk segera melapor agar bisa dengan cepat ditindaklanjuti," tambahnya.