“Pendampingan intensif akan diberikan sejak masa kehamilan hingga anak berusia dua tahun. Ini mencakup pemeriksaan kehamilan sekitar enam kali, dan setelah bayi berusia enam bulan, diberikan tambahan makanan yang kaya protein,” tuturnya.
Ia menyampaikan bahwa program ini menitikberatkan pada peningkatan kesadaran kesehatan masyarakat, serta kolaborasi antara kepolisian dan tenaga kesehatan.
Sementara itu, Ketua IDI Majalengka dr Nina Nur Ainy Syarief menyatakan kesiapan pihaknya, untuk mendukung program orang tua asuh yang dijalankan oleh Polres Majalengka.
Program ini, kata dia, merupakan inisiatif yang harus ditindaklanjuti dengan langkah-langkah konkret seperti pemetaan kasus, pemberian makanan tambahan, vitamin, serta edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
“Sebanyak 70 dokter dari IDI Majalengka akan berpartisipasi, dan 30 dokter di antaranya telah mendaftar sebagai calon orang tua asuh,” ucap dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polres Majalengka terapkan program orang tua asuh untuk cegah stunting