Pj Gubernur Jabar: TPPAS Legok Nangka ditargetkan operasi 2028
Senin, 7 Oktober 2024 6:00 WIB
Menurut Bey, sampah harus sudah mulai dikurangi dari rumah, serta dan jajaran Pemprov Jabar untuk mengecek secara baik truk yang masuk ke Sarimukti yang legal dan resmi yang ditunjuk kabupaten/kota di Bandung Raya.
"Jangan sampai ada truk yang bawa sampah langsung dari suatu lingkungan ke TPA. Kan harusnya ke TPS dulu, tidak boleh ke TPA langsung," tuturnya.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) dan pemerintah daerah kabupaten/kota di kawasan Bandung Raya mengambil inisiasi untuk aksi pengurangan volume sampah ke Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Sarimukti yang kini hampir melebih kapasitas (overload).
Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan saat ini volume sampah yang sangat besar dari wilayah Bandung Raya per harinya masuk ke TPPAS Sarimukti sekitar 3.000 meter kubik, dan diprediksi penuh pada akhir 2024 jika berkaca pada lahan eksisting yang tersedia dengan sampah eksisting yang masuk.
Karenanya, Pemprov Jabar selaku pengelola TPA Sarimukti harus membatasi volume pengiriman sampah dari kabupaten kota di Bandung Raya dan mendorong pengelolaan sampah mandiri di wilayah-wilayah itu.
Herman mengatakan jika tidak dibatasi, maka TPA Sarimukti akan penuh lebih cepat, di mana saat ini ada 1.750 ton dengan 267 pengiriman sampah per hari, yang jika pola seperti ini dibiarkan, maka TPA Sarimukti akan kepenuhan di akhir tahun.