Garut (ANTARA) - Penjabat Bupati Garut Barnas Adjidin memastikan tidak akan ada celah untuk bermain curang dalam seleksi perekrutan calon pegawai negeri sipil (CPNS) maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) di lingkungan Pemkab Garut, Jawa Barat.
"Kita sekali lagi ya, itu sudah sistem digital, sehingga tidak ada lagi orang yang bisa menjamin bahwa dia itu bisa diterima atau tidak," katanya di Garut, Kamis.
Ia mengatakan pelaksanaan perekrutan CPNS dan PPPK untuk berbagai formasi saat ini sudah dibuka untuk kebutuhan pegawai di lingkungan Pemerintah Kabupaten Garut.
Selama proses seleksi itu, kata dia, dipastikan transparan dan tidak ada pihak yang bisa menjamin sepenuhnya sekalipun jabatan bupati tidak bisa meloloskan pelamar untuk bisa lolos saat tes CPNS maupun PPPK.
"Jadi, saya selaku bupati tidak bisa menentukan si ini harus masuk, enggak bisa, karena sudah digital, itu transparan," katanya.
Apabila ada pihak yang menawarkan maupun berjanji meloloskan tes CPNS itu, kata Barnas, masyarakat, khususnya yang sudah melamar dan sedang mengikuti proses, agar tidak percaya dengan tawaran tersebut.
Ia menegaskan pihak tersebut merupakan oknum dan tidak jelas siapa yang bisa menjaminnya bisa lolos, karena sistem tes yang diberlakukan secara komputerisasi artinya saat itu juga bisa langsung ketahuan hasil nilainya.
"Jadi, jangan percaya kepada orang-orang yang tidak jelas itu, siapapun, enggak ada, sekarang dia sudah tes itu sudah ada nilainya," katanya.