Calon Gubernur Jawa Barat Ahmad Syaikhu menyerap aspirasi perempuan di Kota Bandung, lewat Teras ASIH yang baru diluncurkan Rabu ini, sebagai wadah bagi masyarakat guna berdiskusi dan menampung aspirasi untuk pembangunan Jawa Barat.
Dalam acara peluncuran yang dilakukan di Cikutra, Bandung itu, Syaikhu menerima berbagai aspirasi dari para perempuan dan tamu yang hadir di antaranya soal kesulitan yang dialami janda dan orang tua tunggal, hingga soal hunian murah bagi warga.
Baca juga: Syaikhu janji selesaikan berbagai masalah yang dihadapi sopir angkot
Salah satu yang mengungkapkan aspirasinya adalah Kurnianingsih (49) yang berkeluh kesah bagaimana janda harus keluar dari masalah ekonominya, sementara usaha yang dijalankan mengalami kesulitan terutama kebutuhan modal.
"UMKM sebetulnya jawabannya, namun sampai sekarang ada kesulitan yang dihadapi, terutama permodalan," kata warga Maleer Kota Bandung tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Syaikhu mengatakan bahwa dukungan pada UMKM harus diciptakan lebih hebat lagi, mulai dari pemasarannya secara digital, pengemasan, hingga akses permodalan yang dipermudah.
"Ini demi membuat UMKM, apalagi yang dijalankan oleh para janda yang termasuk kelompok rentan bukan hanya bertahan, tapi lebih berkembang," kata Syaikhu.
Lebih dari itu, Syaikhu berjanji ketika terpilih akan mendorong dan mendukung Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) untuk terus bergerak memperhatikan masyarakat, termasuk anak yatim piatu dan janda rentan yang seharusnya memiliki hak perhatian yang sama oleh pemerintah.
Caranya, kata Syaikhu, akan dilakukan intervensi kebijakan sehingga LKS bisa menjalankan tugasnya, yang diharapkan bisa membuat warga Jabar menjalankan kehidupan lebih baik.
"Karena tidak semua janda yang ditinggal mati ini penuh kesiapan. Mungkin kalau ditinggal mati oleh orang kaya, tidak terlalu bermasalah, tapi bagi mereka yang dalam keterbatasan dan tak kerja akan sulit ketika kehilangan suami, efeknya untuk bertahan hidup jatuh ke hal-hal yang tak baik," ujarnya.
Penyediaan Hunian
Dalam aspek penyediaan hunian, Syaikhu mengatakan perlu didirikan perumahan susun (rusun) oleh pemerintah, di tengah keterbatasan lahan pemerintah daerah yang bisa dipadukan dengan program nasional dari Kementerian PUPR. Pemerintah daerah tingkat provinsi, termasuk kota/kabupaten, berada dalam kapasitas untuk penyediaan lahan guna dibangun rusun yang bisa meringankan dan menjawab kebutuhan masyarakat.
"Saya optimistis, pemerintah provinsi dan kota/kabupaten saya kira mampu untuk menyelenggarakan lahan-lahan yang siap untuk dibangun oleh PUPR. Insya Allah ini akan meringankan beban masing-masing," ujar mantan anggota DPR ini.
Terkait Teras Asih sendiri, Syaikhu mengatakan akan menyebarkannya di seluruh kota/kabupaten Jawa Barat, guna memudahkan masyarakat untuk mengungkapkan aspirasinya.
Karena dengan konsep ini, dikatakan Syaikhu, mampu menghilangkan sekat antara kepala daerah dengan masyarakat sehingga masyarakat bisa memberikan masukan kepada pemerintah dengan lebih mudah.
"Ini konsep dimana kita bertemu dengan masyarakat dalam kondisi yang lebih santai, penuh kebersamaan dan masyarakat juga tidak sungkan untuk menyampaikan aspirasi apa yang akan mereka kemukakan. Dan nyatanya tadi betul-betul banyak aspirasi-aspirasi yang saya terima tangkap dari masyarakat di kota Bandung. Ke depan kita upayakan pertemuan di setiap kota, kabupaten dengan konsep seperti ini, hingga ke tingkat RW," tuturnya.
Diinformasikan, Pilkada Provinsi Jabar 2024 ini, diikuti oleh empat pasangan calon yang berdasarkan nomor urut terdiri dari Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Pasangan Acep-Gita (KDI) maju dalam kontestasi dengan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara Jeje-Ronal dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sementara Syaikhu-Ilham diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Nasional Demokrat (NasDem).
Adapun Dedi-Erwan, mendapatkan dukungan partai terbanyak, yakni Golongan Karya (Golkar), Demokrat, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional (PAN), serta hampir semua partai nonparlemen seperti Partai Buruh, PBB, Gelora, Perindo.
Diketahui saat ini, KPU menetapkan pengeluaran dana kampanye tiap pasangan calon dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024, maksimum sampai Rp150,45 miliar.
KPU juga telah menetapkan lokasi dan jadwal debat pada November 2024 di Bogor, Bandung, dan Cirebon. Serta jadwal kampanye akbar bagi para kontestan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024 yang lokasi dan waktunya sesuai pilihan mereka masing-masing.
Baca juga: Ahmad Syaikhu janji lanjutkan program unggulan mantan Gubernur Aher
Dalam acara peluncuran yang dilakukan di Cikutra, Bandung itu, Syaikhu menerima berbagai aspirasi dari para perempuan dan tamu yang hadir di antaranya soal kesulitan yang dialami janda dan orang tua tunggal, hingga soal hunian murah bagi warga.
Baca juga: Syaikhu janji selesaikan berbagai masalah yang dihadapi sopir angkot
Salah satu yang mengungkapkan aspirasinya adalah Kurnianingsih (49) yang berkeluh kesah bagaimana janda harus keluar dari masalah ekonominya, sementara usaha yang dijalankan mengalami kesulitan terutama kebutuhan modal.
"UMKM sebetulnya jawabannya, namun sampai sekarang ada kesulitan yang dihadapi, terutama permodalan," kata warga Maleer Kota Bandung tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Syaikhu mengatakan bahwa dukungan pada UMKM harus diciptakan lebih hebat lagi, mulai dari pemasarannya secara digital, pengemasan, hingga akses permodalan yang dipermudah.
"Ini demi membuat UMKM, apalagi yang dijalankan oleh para janda yang termasuk kelompok rentan bukan hanya bertahan, tapi lebih berkembang," kata Syaikhu.
Lebih dari itu, Syaikhu berjanji ketika terpilih akan mendorong dan mendukung Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) untuk terus bergerak memperhatikan masyarakat, termasuk anak yatim piatu dan janda rentan yang seharusnya memiliki hak perhatian yang sama oleh pemerintah.
Caranya, kata Syaikhu, akan dilakukan intervensi kebijakan sehingga LKS bisa menjalankan tugasnya, yang diharapkan bisa membuat warga Jabar menjalankan kehidupan lebih baik.
"Karena tidak semua janda yang ditinggal mati ini penuh kesiapan. Mungkin kalau ditinggal mati oleh orang kaya, tidak terlalu bermasalah, tapi bagi mereka yang dalam keterbatasan dan tak kerja akan sulit ketika kehilangan suami, efeknya untuk bertahan hidup jatuh ke hal-hal yang tak baik," ujarnya.
Penyediaan Hunian
Dalam aspek penyediaan hunian, Syaikhu mengatakan perlu didirikan perumahan susun (rusun) oleh pemerintah, di tengah keterbatasan lahan pemerintah daerah yang bisa dipadukan dengan program nasional dari Kementerian PUPR. Pemerintah daerah tingkat provinsi, termasuk kota/kabupaten, berada dalam kapasitas untuk penyediaan lahan guna dibangun rusun yang bisa meringankan dan menjawab kebutuhan masyarakat.
"Saya optimistis, pemerintah provinsi dan kota/kabupaten saya kira mampu untuk menyelenggarakan lahan-lahan yang siap untuk dibangun oleh PUPR. Insya Allah ini akan meringankan beban masing-masing," ujar mantan anggota DPR ini.
Terkait Teras Asih sendiri, Syaikhu mengatakan akan menyebarkannya di seluruh kota/kabupaten Jawa Barat, guna memudahkan masyarakat untuk mengungkapkan aspirasinya.
Karena dengan konsep ini, dikatakan Syaikhu, mampu menghilangkan sekat antara kepala daerah dengan masyarakat sehingga masyarakat bisa memberikan masukan kepada pemerintah dengan lebih mudah.
"Ini konsep dimana kita bertemu dengan masyarakat dalam kondisi yang lebih santai, penuh kebersamaan dan masyarakat juga tidak sungkan untuk menyampaikan aspirasi apa yang akan mereka kemukakan. Dan nyatanya tadi betul-betul banyak aspirasi-aspirasi yang saya terima tangkap dari masyarakat di kota Bandung. Ke depan kita upayakan pertemuan di setiap kota, kabupaten dengan konsep seperti ini, hingga ke tingkat RW," tuturnya.
Diinformasikan, Pilkada Provinsi Jabar 2024 ini, diikuti oleh empat pasangan calon yang berdasarkan nomor urut terdiri dari Acep Adang Ruchiat-Gitalis Dwi Natarina, Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja, Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, dan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan.
Pasangan Acep-Gita (KDI) maju dalam kontestasi dengan diusung oleh Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Sementara Jeje-Ronal dicalonkan oleh Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Sementara Syaikhu-Ilham diusung oleh Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dan Nasional Demokrat (NasDem).
Adapun Dedi-Erwan, mendapatkan dukungan partai terbanyak, yakni Golongan Karya (Golkar), Demokrat, Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional (PAN), serta hampir semua partai nonparlemen seperti Partai Buruh, PBB, Gelora, Perindo.
Diketahui saat ini, KPU menetapkan pengeluaran dana kampanye tiap pasangan calon dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024, maksimum sampai Rp150,45 miliar.
KPU juga telah menetapkan lokasi dan jadwal debat pada November 2024 di Bogor, Bandung, dan Cirebon. Serta jadwal kampanye akbar bagi para kontestan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024 yang lokasi dan waktunya sesuai pilihan mereka masing-masing.
Baca juga: Ahmad Syaikhu janji lanjutkan program unggulan mantan Gubernur Aher