Ulet berkarya dalam sunyi hingga mampu kuliahkan anak
Oleh Ricky Prayoga Selasa, 1 Oktober 2024 19:31 WIB
Di tengah pertimbangan berbagai jenis makanan, dia mengingat kabar bahwa madu merupakan obat selain bahan konsumsi sehingga komoditas inilah yang menjadi pilihannya, dengan harapan kondisi pendengaran juga bisa pulih pelan-pelan dengan konsumsi madu.
Madu Raden
Madu menjadi pilihan Raden dan istrinya untuk usaha barunya ,namun dirinya tidak memiliki pengetahuan, apalagi kemampuan di bidang tersebut. Akhirnya, kala itu, dia memutuskan belajar terkait madu, mulai dari THR Djuanda, hingga ke Kabupaten Bandung Barat dan Sukabumi.
Dari pembelajaran di beberapa tempat itu, serta modal yang bersumber dari dana pribadi dan bantuan berbagai pihak, akhirnya dia membuka usaha jual beli madu, baik yang disuplai para petani maupun yang dia budi dayakan sendiri, dengan memfokuskan pada jenis madu yang diproduksi lebah Apis cerana yang bisa memproduksi 1 kg per 3 bulan, dan lebah Trigona yang hanya memproduksi 1 kg madu per tahun.
Awalnya, pasar madu produksinya hanya di Bandung dan sekitarnya, dan yang terjauh adalah Jakarta dengan mengandalkan pemasaran mulut ke mulut.
Jalan beberapa waktu, dengan bekal pengetahuan bertahun-tahun, pengalaman, serta mulai aktifnya dia di berbagai komunitas, produk Madu Raden Ibrahim ini makin dikenal luas lewat berbagai seminar dan pelatihan terkait UMKM atau pengajaran terkait budi daya lebah dan menjadi petani yang dijalaninya.
Dari keaktifannya di berbagai komunitas UMKM dan disabilitas itu, dia juga berkesempatan untuk mengikuti berbagai program pembinaan dan bantuan usaha dari berbagai pihak mulai dari bantuan pemasaran digital, rebranding, hingga akses permodalan.
Salah satu yang masih diingatnya adalah bantuan dari PT Pegadaian yang diterimanya melalui organisasi nirlaba Alunjiva pada tahun 2023. Dalam program bantuan tersebut, Raden mendapatkan pelatihan pemasaran secara digital pada berbagai platform, pengemasan, rebranding, hingga bantuan permodalan, serta dilibatkan dalam pameran UMKM pada awal 2024 lalu.
Setelah dilatih selama 3 hari, termasuk memperkuat digitalisasi, ia juga diberikan akses permodalan tanpa jaminan, dengan bunga tahunan yang sangat ringan di bawah 1 persen. Kala itu, ia mengajukan Rp10 juta dulu.
Dengan berbagai usaha yang dilakukannya, kini produk madu Raden telah dikenal dan bisa menyuplai produknya ke pelanggan dari Sabang sampai Merauke.
Dari usaha madu yang dilakukannya ini, Raden mengaku mampu memberikan penghasilan bagi keluarga minimal Rp5 juta per bulan, bahkan bisa sampai membeli rumah yang ditempatinya kini dan menyekolahkan kedua anaknya sampai tinggi.