Bandung (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menggandeng Fakultas Teknik Geologi Universitas Padjajaran (Unpad) melakukan penyelidikan lebih lanjut soal sesar aktif yang menyebabkan terjadinya gempa bermagnitudo 5.0 yang mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Kepala Pusat Survei Geologi Badan Geologi Kementerian ESDM Edy Slameto mengatakan, penyelidikan ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sesar aktif yang berada di kawasan tersebut, serta dapat memitigasi apabila terjadi potensi gempa pada masa mendatang.
Baca juga: Gempa bumi Bandung dipicu oleh sesar yang belum terpetakan
"Semoga hasil penyelidikan Badan Gelogi dan Unpad bisa menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi masyarakat," kata Edy di Bandung, Jumat
Edy menjelaskan, pihaknya saat ini terus melakukan pemetaan patahan aktif salah satunya sesar yang ada di wilayah Kertasari. Hal ini dilakukan agar pemetaan patahan aktif ini banyak diketahui publik.
"Saat ini kami sedang melakukan pemetaan aktif di level Kabupaten kota, di antaranya Kabupaten Sukabumi, Cianjur, Garut, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, Kabupaten Sleman, Bantul dan Kota Surabaya," katanya.
Pemetaan ini, kata dia, salah satu upaya pemerintah untuk memitigasi agar dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh gempa di kemudian hari, serta menciptakan kesiapsiagaan yang lebih baik di kalangan masyarakat.
"Kami mengetahui bahwa kondisi geologi Indonesia yang terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif kita rawan terjadi gempa. Oleh karena itu, mitigasi gempa harus dilakukan konsisten dan keberlanjutan," kata dia.