"Jadi, kami betul-betul akan beradu program, gagasan, visi dan yang tidak kalah penting bagaimana menyelesaikan persoalan masyarakat Jakarta," kata Pramono, di Jakarta, Minggu.
Pramono tak menyebutkan alasan tak akan menggunakan politik identitas dan etnisitas.
Namun, politik identitas merupakan kegiatan politik yang berdasarkan identitas individu baik dari etnis, ras, suku, hingga agama.
Menurut dia, dampak dari politik identitas adalah dapat menyerang golongan tertentu yang menimbulkan diskriminasi hingga radikalisasi.
Pramono juga menyampaikan ingin berpolitik yang riang gembira demi mencapai tujuan untuk membahagiakan warga Jakarta.
"Politiknya harus politik riang gembira. Solid, persatuan, dan bagaimana berkomunikasi yang baik dengan masyarakat Jakarta, 'door to door', dari gang ke gang akan kami lakukan," kata dia.