Jakarta (ANTARA) - Calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada Jakarta 2024 Pramono Anung dan Rano Karno (Bang Doel) menyepakati untuk tidak menggunakan politik identitas saat berkampanye.
"Jadi, kami betul-betul akan beradu program, gagasan, visi dan yang tidak kalah penting bagaimana menyelesaikan persoalan masyarakat Jakarta," kata Pramono, di Jakarta, Minggu.
Pramono tak menyebutkan alasan tak akan menggunakan politik identitas dan etnisitas.
Namun, politik identitas merupakan kegiatan politik yang berdasarkan identitas individu baik dari etnis, ras, suku, hingga agama.
Menurut dia, dampak dari politik identitas adalah dapat menyerang golongan tertentu yang menimbulkan diskriminasi hingga radikalisasi.
Namun, dia tak merinci cara yang dimaksud.
"Dengan cara bahagia, orang-orang yang sudah bahagia seperti Mas Pram dan Bang Doel untuk itulah, kami punya modal untuk bisa membuat warga Jakarta bahagia," kata dia.
Menurut dia, sebagai pelengkap, dirinya bertugas merinci tujuan Pramono dan Rano dan berupaya mewujudkannya.
"Kalau Mas Pram ini tahu Jakarta, Bang Doel ini Jakarta tahu. Mungkin yang menjadi tugas saya, ya hanya menjadi pelengkap. Tugas saya bagaimana supaya tujuan Mas Pram dan Bang Doel membuat warga Jakarta bahagia bisa segera diwujudkan," jelas dia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pramono-Rano sepakat tak gunakan politik identitas